Berbicara tentang Kurikulum 2013 sebagai sebuah
kurikulum baru yang akan diterapkan pada awal tahun pelajaran 2013-2014, secara
umum bukanlah merupakan yang baru untuk program pendidikan bagi dunia
pendidikan kita, dengan kata lain bahwa konsep yang ditawarkan oleh Kurikulum
2013, pernah dan telah diterapkan pada Kurikulum pendahulunya seperti KTSP
bahkan kurikulum - kurikulum sebelumnya.
Ada apa dengan kurikulum yang lalu,
dan mengapa harus ada kurikulum 2013? Sebenarnya yang menjadi permasalahannya
adalah tingkat implementasi yang rendah dari pendekatan dan metode pembelajaran
yang menjadi tuntutan dari sebuah kurikulum. Bila kita melakukan observasi maka
masih mudah ditemukan guru-guru di seluruh pelosok nusantara ini yang
tidak melaksanakan secara tepat tuntutan-tuntutan sebuah kurikulum yang
diberlakukan, apakah hal tersebut disebabkan karena faktor kekurangtahuan,
ketidakmampuan, ataupun ketidakmauan guru-guru sebagai pelaksana atau pengajar.
Pada Kurikulum 2013
sistem pembelajara menggunakan scientific approach, yaitu dengan mengutamakan
kemampuan bertanya dan nalar menjadi proses penting. Selain itu pada kurikulum
2013 siswa dituntut harus aktif di sekolah sehingga potensi, keterampilan yang
dimiliki akan berkembang. Tetapi apakah semua siswa bisa mengimplementasikan
kurikulum baru tersebut? Kami akan mencoba melakukan penelitian mengenai
“PENGARUH KURIKULUM 2013 TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA”. Meskipun kurikulum 2013
ini telah diberhentikan seminggu lalu tetapi tidak mengurungkan niat kami untuk
melakukan sebuah penelitian ini. Tujuannya untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
dari kurikulum 2013 ini, baik dari segi positif maupun negative dan juga untuk
mengetahui apa yang menjadi penyebab kurikulum tersebut diberhentikan.
Sebelum melajukan pengujian buat dahulu kuesioner mengenai apa
yang akan menjadi bahan penelitian, kemudian melakukan observasi penyebaran
kuesioner kepada responden. Data hasil kuesioner di uji menggunakan aplikasi
SPSS 17, untuk yang belum mempunyai aplikasi SPSS 17 bisa di download disini.
Daftar Kuesioner
DAFTAR PERNYATAAN
PENGARUH KURIKULUM 2013 TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA
I. Identitas Responden
Nomor Responden :
Jenis Kelamin :
Usia :
Pendidikan :
II. Pengisian Kuesioner
Mohon pernyataan diisi dengan memberi tanda (√).
1. Kurikulum 2013 ( X )
2. Pengaruh Terhadap Siswa ( Y )
Data Hasil Kuesioner
Data hasil kuesioner
disimpan pada lembar kerja di MS.EXCEL.
Keterangan :
P1 - P10 adalah jumlah pernyataan
R1 - R10 adalah banyaknya jumlah responden
Variabel X (Kurikulum 2013) =>
Indevendent
Variabel Y (Dampak terhadap siswa) => Devendent
Langkah Uji Statistik
1. Uji Frekuensi
Uji Frekuensi adalah
untuk menjelaskan suatu pendapat atau tanggapan responden terhadap kuesioner
yang diberikan oleh peneliti, dengan adanya tabel frekuensi maka pembaca dapat
melihat seberapa besar atau seberapa banyak responden memilih jawaban atau memberikan
jawaban terhadap pertanyaan yang ada pada kuesioner.
Langkah uji frekuensi :
Lakukan copy terhadap
isi pernyataan variabel X dari lembar kerja Microsoft exel kemudian paste
ke lembar SPSS 17, untuk merubah nama kolom (VAR0001) menjadi (P1)
atau pertanyaan 1, maka lakukan pengaturan di tab Data view.
Langkah selanjutnya yaitu mengatur properties
jawaban yang dikaitkan dengan bobot isi yang ada pada pertanyaan kuesioner, atur properties pada Kolom Values seperti berikut :
Value = 1, Label
(tidak setuju)
Value= 2, Label
(Kurang setuju)
Value= 3, Label
(Ragu-Ragu)
Value= 4, Label (
Setuju)
Value= 5, Label
(Sangat Setuju)
Setelah mengatur
properties, langkah selanjutnya yaitu melakukan distribusi frekuensi, dengan
cara : klik menu Analyze > Descriptive
Statistics > Frequencies,
Pindahkan item P1 sampai
dengan akhir kesebelah kanan dengan cara CTLR+A dan pindahkan
ke sebelah kanan.
Jika telah dilakukan
sesuai dengan perintah diatas, lalu klik tombol OK, dan akan tampil
hasilnya seperti berikut:
Berdasarkan tabel diatas yang merupakan hasil
penghitungan distribusi frekuensi variable x dari SPSS 17.0, maka dapat
disimpulkan P1 dari 10 orang/responden, orang yang menjawab “Sangat Setuju” ada
2 orang atau 20 %, dan yang menjawab “Setuju” 8 orang atau 80%. P3 dari 10
orang/responden, orang yang menjawab “Sangat Setuju” ada 5 orang atau
50%, yang menjawab “Setuju” 3 orang atau 30%, dan yang menjawab “Kurang Setuju” ada 2 orang atau 20%. Pada pertanyaan selanjutnya pun di baca
seperti itu.
Lakukan ulang dengan
cara diatas menggunakan variable Y untuk mengetahui hasilnya
Dan dapat diperoleh
hasilnya :
Berdasarkan tabel diatas yang merupakan hasil
penghitungan distribusi frekuensi variable x dari SPSS 17.0, maka dapat
disimpulkan P1 dari 10 orang/responden, orang yang menjawab “Sangat Setuju” ada
7 orang atau 70 %, dan yang menjawab “Setuju” 3 orang atau 30%. P2 dari 10
orang/responden, orang yang menjawab “Sangat Setuju” ada 1 orang atau 10%, dan yang
menjawab “Setuju” 9 orang atau 90%.Pada
pertanyaan selanjutnya pun di baca seperti itu.
2. Uji Validitas
Uji Validitas adalah ketepatan atau
kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin dukur. Menurut Ghozali
(2009) menyatakan bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur sah, atau
valid tidaknya suatu kuesioner.
Langkah uji frekuensi :
Lakukan copy terhadap
isi pernyataan dan jumlah variabel X dari lembar kerja Microsoft
exel kemudian paste ke lembar SPSS 17
Pada menu SPSS pilih Analyze
> Correlate > Bivarite
Setelah itu kita pilih
semua item termasuk kolom jumlah (JML) dengan cara CTR+A dan pindahkan ke
sebelah kanan. klik tombol OK, dan hasilnya akan tampil sebagai berikut :
Dari hasil analisis
didapat nilai korelasi antara skor item dengan skor total. Nilai ini kemudian
kita bandingkan dengan nilai r tabel, r tabel dicari pada signifikansi 0,05
dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 10, Dengan perhitungan df = n-2, df = 10 - 2 = 8 ,maka didapat r tabel sebesar 0,631 (lihat pada
lampiran tabel r).
Berdasarkan hasil
analisis di dapat nilai korelasi untuk item 4, 5, 7 dan 10 nilai kurang dari
0,631. Karena koefisien korelasi pada item 4, 5, 7 dan 10 nilainya kurang dari
0,631 maka dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut tidak berkorelasi
signifikan dengan skor total (dinyatakan tidak valid) sehingga harus
dikeluarkan atau diperbaiki. Sedangkan pada item-item lainnya nilainya
lebih dari 0,631 dan dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid.
Lakukan ulang dengan
cara diatas menggunakan variable Y untuk mengetahui hasilnya, dan dapat
diperoleh :
Berdasarkan hasil
analisis di dapat nilai korelasi untuk item 3, 4 dan 6 nilai lebih dari 0,631. Karena
koefisien korelasi pada item selain 6 nilainya kurang dari 0,631 maka dapat
disimpulkan bahwa item-item tersebut tidak berkorelasi signifikan dengan skor
total (dinyatakan tidak valid) sehingga harus dikeluarkan atau diperbaiki.
R Tabel
3. Uji
Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah data untuk mengukur
suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Langkah uji reliabilitas
Lakukan copy terhadap isi pernyataan variabel X
dari lembar kerja Microsoft exel kemudian paste ke lembar SPSS 17
Kita pilih menu Analyze > scale > Reliability
Analysis
Setelah langkah tersebut dilakukan, Kita
pindahkan seluruh item P1 sampai dengan P10 ke sebelah kanan
Setelah itu pada model kita pilih Alpha,
kemudian kita klik tombol OK, maka akan tampil
hasilnya sebagai berikut :
Berdasarkan hasil perhitungan uji
reliabilitas menggunakan SPSS diatas, dapat diketahui variabel X diperoleh
nilai Alpha Cronbach > 0,60. Dalam
hal ini nilai 0,862 > 0,60. ini berarti pernyataan - pernyataan tersebut Reliabel dan dapat digunakan
dalam penelitian.
Lakukan ulang dengan cara diatas menggunakan
variable Y untuk mengetahui hasilnya, dan dapat diperoleh :
Berdasarkan hasil perhitungan uji
reliabilitas menggunakan SPSS diatas, dapat diketahui variabel Y diperoleh
nilai Alpha Cronbach > 0,60. Dalam
hal ini nilai 0,623 > 0,60. ini berarti pernyataan - pernyataan tersebut Reliabel dan dapat digunakan
dalam penelitian.
Berdasarkan Tabel diatas, dapat diketahui
bahwa dari kedua variabel diatas yaitu X dan Y diperoleh nilai Alpha Cronbach
> 0,60. Hal ini berarti pernyataan - pernyataan tersebut Reliabel dan dapat digunakan
dalam penelitian.
4. Uji Korelasi
Uji korelasi merupakan
teknik analisis yang termasuk dalam pengukuran hubungan yang digunakan untuk
mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel maupun lebih dari dua variabel
atau beberapa variabel.
Langkah Uji Korelasi
Copy hanya kolom jumlah
total dari masing-masing variable pada lembar kerja SPSS
Selanjutnya kita pilih
menu Analyze > Correlate > Bivariate
Pindahkan Variabel X dan
Y ke sebelah kanan dibagian variables,
Setelah itu kita klik tombol OK, maka hasilnya
sebagai berikut :
Selanjutnya Klik Analyze > Regression > Linear,
maka akan tampil sebagai berikut :
Pindahkan variable Y ke
sebelah kanan dibagian Dependent, dan pindahkan variable X ke sebelah kanan
dibagian Independen(s), dan klik tombol statistics kemudian
ceklis pada R squared change,
Setelah itu klik tombol
Continue dan klik tombol OK maka akan tampil gambar sebagai berikut:
Dari hasil output table diatas, maka langkah
selanjutnya kita lakukan rekafitulasi hubungan antara variable, dalam hal ini
antara variable Independen dengan variable Dependen sebagai berikut,
Mengacu pada hasil tersebut maka kita harus
melihat table koefisien korelasi untuk dapat mengambil kesimpulan hubungan
antar variable tersebut, berikut table koefisien korelasi :
Berdasarkan hasil table diatas, diketahui bahwa
besarnya korelasi antara variable (X) terhadap variable (Y) yang dihitung
dengan koefisien korelasi adalah sebesar 0,431, Hal ini menunjukan bahwa
hubungan antara variable tersebut bersifat sedang, atau tingkat korelasinya
sedang.
5. Uji Regresi
Analisis regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk
menentukan hubungan sebab-akibat antara satu variabel dengan
variabel(-variabel) yang lain.
Langkah uji regresi
Copy terhadap jumlah
total sari setiap variable dan paste di lembar kerja SPSS
Setelah itu kita pilih
menu Analyze > Regression > Linear
Pindahakan variable Y ke
sebelah kanan dibagian Dependen dan variable X ke sebelah bagian
Independen(s), setelah itu kita klik tombol plots
Pada bagian Standardized Residuals Plots
ceklis Histogram dan Normalprobability plot, klik
tombol Continue dan klik tombol OK maka akan
tampil output sebagai berikut :
Pada tabel Model Summary adalah menampilkan
nilai R yang merupakan simbol dari nilai koefisien korelasi. Pada contoh diatas
nilai korelasi adalah 0,431. Nilai ini dapat diinterpretasikan bahwa
hubungan kedua variabel penelitian ada di kategori sedang. Melalui tabel ini
juga diperoleh nilai R Square atau koefisien determinasi (KD) yang menunjukkan
seberapa bagus model regresi yang dibentuk oleh interaksi variabel bebas dan
variabel terikat. Nilai KD yang diperoleh adalah 18,6% yang dapat ditafsirkan
bahwa variabel X memiliki pengaruh kontribusi sebesar 18,6% terhadap variabel
Y.
Pada tabel Anova menghasilkan nilai signifikansi yaitu
0,214 > 0,05 maka model regresi tidak linier.
Pada table
Coefficients menjelaskan model persamaan regresi yang diperoleh dengan
koefisien konstanta dan koefisien variabel yang ada di kolom Unstandardized
Coefficients B. Berdasarkan tabel ini diperoleh model persamaan regresi : Y = 32387 + 0,247 X.
6. Uji Normalisasi
Uji normalitas adalah
untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati
distribusi normal, yakni distribusi data yang mampunyai pola seperti distribusi
normal (distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan).
Langkah uji normalisasi
:
Copy terhadap jumlah
total sari setiap variable dan paste di lembar kerja SPSS
Setelah itu kita pilih
menu Analyze > Regression > Linear
Setelah itu kita
pindahkan variable Y ke bagian Dependen dan variable X kita pindahkah ke bagian
Independen(s), setelah itu pilih tombol save
Pada bagian Residuals
kita lakukan ceklis pada unstandardized kemudian klik
tombol Continue dan klik tombol OK. Maka akan
muncul variable baru (kolom baru) dengan nama RES_1
Jika langkah tersebut
telah dilakukan maka selanjutnya kita pilih menu analyze > Nonparametic > 1
sampel K-S
Selanjutnya kita masukan
variable unstandardized residual ke kotak Test Variabel List
seperti gambar diatas, kemudian pada Test Distribution centang (ceklis) normal,
kemudian klik tombol OK, maka hasilnya akan tampil sebagai berikut
:
Berdasarkan tabel diatas yang merupakan hasil
penghitungan uji normalitas dari SPSS 17.0 maka dihasilkan Kolmogrov-Smirnov Z
test diperoleh nilai 0,368 dan Asymp.sig. sebesar 0,999 yang lebih
besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal.
7. Uji Linieritas
Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui
apakah setiap variable mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara
signifikan dengan variable lain.
Langkah uji Linieritas :
Copy terhadap jumlah
total sari setiap variable dan paste di lembar kerja SPSS
Setelah itu kita pilih
menu Analyze > Compare Means > Means
Pindahkan variable Y ke
bagian Dependent list dan untuk variable X pindahkan ke bagian Independent
List, kemudian klik tombol Options
Jika sudah tampil
seperti gambar diatas, ceklis untuk anova table and eta dan
ceklis pada Test for linearity dan klik
tombol continue dan klik tombol OK, maka akan
tampil output seperti pada gambar dibawah ini :
Berdasarkan
tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai sinifikansi 0,398 lebih dari 0,05. Maka dapat
disimpulkan antara variabel Y dengan X mempunyai tidak hubungan yang linear.
8. Uji
Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya penyimpangan asumsi klasik, heteroskedastisitas yaitu adanya
ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi.
Langkah
uji heteroskedastisitas
Copy jumlah total dari
setiap variable dan paste dilembar kerja SPSS,
Selanjutnya pilih
menu Analyze > Regression > Linear
Pindahkan variable Y ke
bagian Dependent dan viable X pindahkan ke sebelah kanan bagian independen(s),
kemudian pilih tombol save
Pada bagian residuals
pilih (ceklis) Unstandardized kemudian klik Continue dan
klik OK dan Akan kolom baru dengan nama RES_1, langkah
selanjutnya kita pilih menu Transform > Compute
variabel
Pada target variable
ketik RES_2 dan pada numeric Expression ketik ABS_RES
(RES_1), kemudian klik OK, dan akan tampil kolom baru dengan
nama RES_2, setelah itu kita pilih kembali menuAnalyze > Regression > linear dan
keluarkan variable Y dibagian Dependent dan anti/masukan dengan RES_2
Jika langkah tersebut
sudah dilakukan, maka langkah selanjutnya kita klik tombol save dan hilangkan ceklis unstandardized pada
bagian Residual
klik tombol Continue dan
klik tombol OK maka akan tampil seperti berikut :
Berdasarkan tabel diatas bahwa menunjukan
tidak ada gangguan heteroskedastisitas yang terjadi, dimana nilai signifikan
(sig) lebih dari 0,05, jadi secara keseluruhan variabel dalam hal ini X dapat
disimpulkan bahwa tidak ada masalah dalam uji heteroskedastisitas.
9. Uji Hipotesis
Hipotesis dapat
didefinisikan sebagai pernyataan mengenai sesuatu yang perlu di uji
kebenarannya.
Langkah uji hipotesis :
Copy jumlah total dari
setiap variable dan paste dilembar kerja SPSS,
Selanjutnya pilih
menu Analyze > Regression > Linear
Pindahkan variable Y ke
bagian Dependent dan viable X pindahkan ke sebelah kanan bagian independen(s),
kemudian klik tombol OK maka akan tampil hasilnya seperti
berikut :
Berdasarkan hasil analisis terlihat bahwa
pada kolom Sig. pada table ANOVA nilai Sig. adalah sebesar 0.214 atau lebih
besar dari nilai probabilitas 0.05 (sig 0.214 > 0.050), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi variabel x tidak
berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap variabel y.
keterangan:
Ha = Variabel X berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap Y
Ho = Variabel X tidak berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap Y
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis, dapat diketahui bahwa besarnya
korelasi antara variable (X) terhadap variable (Y) yang dihitung dengan
koefisien korelasi adalah sebesar 0,431, Hal ini menunjukan bahwa hubungan
antara variable tersebut bersifat sedang, atau tingkat korelasinya sedang. Nilai R
Square atau koefisien determinasi (KD) yang menunjukkan seberapa bagus model
regresi yang dibentuk oleh interaksi variabel bebas dan variabel terikat. Nilai
KD yang diperoleh adalah 18,6% yang dapat ditafsirkan bahwa variabel X memiliki
pengaruh kontribusi sebesar 18,6% terhadap variabel Y. Pada kolom Sig. pada
table ANOVA nilai Sig. adalah sebesar 0.214 atau lebih besar dari nilai
probabilitas 0.05 (sig 0.214 <
0.050), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi variabel x tidak
berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap variabel y.
Disusun oleh:
KIKI FAHRUDIN
(A3.1300021)
AMANDA VENNY
(A3.1300012)
WIDHI PANGESTU
(A3.1300023)
Silakan tinggalkan komentar anda. DILARANG KERAS menyimpan link blog/web pada komentar dengan tujuan backlink, Spam.