Latar Belakang
Masalah
Dalam bidang olahraga cukup penting
dan banyak manfaatnya terutama untuk kesehatan tubuh, baik itu kesehatan
jasmani maupun rohani Karena setiap tubuh membutuhkan olahraga untuk menunjang
kekebalan tubuh. Berolahraga harus dilakukan dengan rutin agar stamina tubuh
kita tetap terjaga. Pada dasarnya, semakin banyak olahraga, maka semakin banyak
pula energi yang kita dapatkan. Tanpa olahraga kita tidak akan sehat.
Disini yang menjadi objek penelitian yang membahas tentang analisis Pengaruh
Olahraga terhadap Kesehatan Tubuh Seseorang. Dengan alasan bahwa sebagian besar
manusia memerlukan Olahraga untuk kesehatan tubuh.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan
yang dapat dirumuskan adalah “Apakah olahraga sangat berpengaruh terhadap kesehatan
tubuh?”
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
·
untuk mengetahui pengaruh olahraga terhadap kesehatan
tubuh
·
untuk memberikan informasi bagi pengguna informasi
·
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh olahraga
terhadap kesehatan
·
untuk mengetahui penting tidaknya olahraga bagi
kesehatan tubuh
·
untuk mengetahui seberapa banyak kalangan yang
melakukan olahraga
Lokasi penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di sekitar kampus STMIK
Sumedang dan dilingkungan masyarakat. Sedangkan waktu
penelitian yang direncanakan memakan waktu kurang lebih satu minggu selama bulan
November 2014.
Populasi
Dalam teknik penelitian kami mengumpulkan data
melalui penyebaran kuesioner kepada responden yaitu mahasiswa dan masyarakat.
Dari sekian banyak mahasiswa dan
Masyarakat kami mengambil (sampel) 11 sebagai responden dari 10 lembar kuesioner.
KUESIONER
PENGARUH OLAHRAGA TERHADAP KESEHATAN TUBUH SESEORANG
Petunjuk
Berilah tanda (x) pada salah
satu pilihan jawaban anda yang benar dengan
Keterangan :
SS = Sangat Setuju
S = Setujuh
R = Ragu-Ragu
KS = Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
Identitas Responden
Nama :
Pendidikan :
Pertanyaan untuk variable X
Pertanyaan untuk variable
(Y)
==============================================================
DATA HASIL
KOESIONER
DATA HASIL
PERHITUNGAN
1.
Uji Frekuensi
Distribusi frekuensi pada penelitian adalah
untuk menjelaskan suatu pendapat atau tanggapan responden terhadap kuesioner
yang diberikan oleh peneliti, dengan adanya table frekuensi maka pembaca dapat
melihat seberapa besar atau seberapa banyak responden memilih jawaban terhadap
pertanyaan yang ada pada kuesioner.
Misalnya kita ambil contoh kasus 1 variabel
saja, dalam hal ini kita mengambil Variabel X
Langkah uji frekuensi :
Lakukan copy
terhadap isi pertanyaan X dari
lembar kerja Microsoft exel kemudian
paste ke lembar SPSS
untuk merubah
nama kolom (VAR0001) menjadi (P1) atau pertanyaan 1, maka lakukan pengaturan di
tab Data view
· Langkah
selanjutnya yaitu mengatur properties jawaban yang dikaitkan dengan bobot isi
yang ada pada pertanyaan kuesioner
· Atur properties
pada Kolom Values seperti berikut :
Value = 1, Label (tidak setuju)
Value= 2, Label (Kurang setuju)
Value= 3, Label (Ragu-Ragu)
Value= 4, Label ( Setuju)
Value= 5, Label (Sangat Setuju)
· Jika kita
telah selesai mengatur properties nya, langkah selanjutnya yaitu melakukan
distribusi frekuensi, dengan cara : klik menu Analyze > Descriptive
Statistics > Frequencies,
· Pindahkan item
P1 sampai dengan akhir kesebelah kanan dengan cara CTLR+A dan pindahkan
ke sebelah kanan.
· Jika telah
dilakukan sesuai dengan perintah diatas, lalu klik tombol OK, dan akan
tampil hasilnya seperti berikut:
Hasil Uji Frekuensi Variabel X :
Dapat dilihat dalam P1(pertanyaan 1)
Yang menjawab ragu-ragu jumlahnya 4
orang
Yang menjawab setuju jumlahnya 3 orang
Yang menjawab sangat setuju 4 orang
Total responden adalah 11 orang
Lakukan ulang dengan cara diatas
menggunakan variable Y untuk mengetahui hasilnya
Dan dapat diperoleh hasilnya :
Hasil Uji Frekuensi Variabel Y
Dapat dilihat dalam P1(pertanyaan 1)
Yang menjawab ragu-ragu jumlahnya 5
orang
Yang menjawab setuju jumlahnya 4 orang
Yang menjawab sangat setuju 2 orang
Total responden 11 orang
2.
Uji
Validitas
Validitas adalah ketepatan suatu instrument
dalam mengukur apa yang ingin diukur. Menurut Ghozali (2009) menyatakan bahwa
uji validitas digunakan untuk mengukur sah, atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu koesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Ambil Variabel X selanjutnya kita
pindahkan atau lalukan copy dari lembar kerja Microsoft exel ke lembar SPSS,
setelah di paste maka langkah selanjutnya yaitu melakukan uji validitas dengan
cara sebagai berikut :
· Pada menu
SPSS pilih Analyze > Correlate > Bivarite
· Setelah itu
kita pilih semua item termasuk kolom jumlah (JML) dengan cara CTR+A dan
pindahkan ke sebelah kanan
· Setelah
semua langkah dilakukan, maka selanjutnya kita klik tombol OK, dan hasilnya
akan tampil sebagai berikut :
Output Uji Validitas X :
Dari hasil analisis didapat nilai
korelasi antara skor item dengan skor total. Nilai ini kemudian kita bandingkan
dengan nilai r table, r table dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi
dan jumlah data (n) =11, maka didapat r table sebesar 0,602 ( lihat pada
lampiran table r). Dengan perhitungan df
= n-2, df = 11-2 = 9
Berdasarkan
hasil analisis di dapat nilai korelasi untuk semua item adalah valid (lihat
pada kolom yang diberi warna kuning) dikarenakan lebih dari 0,602.
Tabel R
Dari hasil analisis didapat nilai
korelasi antara skor item dengan skor total. Nilai ini kemudian kita bandingkan
dengan nilai r table. r table dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi
dan jumlah data (n) =11, maka didapat r table sebesar 0,602 ( lihat pada
lampiran table r). Dengan perhitungan df
= n-2, df = 11-2 = 9 Berdasarkan hasil analisis di dapat nilai korelasi untuk
semua item adalah valid (lihat pada kolom yang diberi warna kuning) dikarenakan
lebih dari 0,602.
Selanjutnya kita akan melakukan
uji validitas dengan teknik Corrected Item-Total Correlation, yaitu dengan cara
sebagai berikut:
· Jika langkah
tersebut telah dilakukan maka pilih semua item terkecuali item jumlah (JML)
kemudian pindahkan ke sebelah kanan
· Kemudian
pilih tombol Statistik, selanjutnya ceklis scale if item deleted pada bagian
Descriptive for seperti pada gambar berikut ini
· Setelah itu
klik tombol Continue dan klik tombol OK, maka akan tampil hasil sebagai berikut
:
Dari output diatas bisa dilihat pada Corrected Item – Total Correlation, inilah nilai korelasi yang
didapat. Nilai ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r
tabel, r tabel dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2
sisi dan jumlah data (n) = 11, maka didapat r tabel sebesar 0,602 (lihat pada lampiran tabel r). Dari hasil
analisis dapat dilihat bahwa untuk semua itemlebih dari 0,602 dapat
disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid.
Lakukan ulang dengan cara diatas
menggunakan variable Y untuk mengetahui hasilnya, dan dapat diperoleh :
Dari output diatas bisa dilihat pada Corrected Item – Total Correlation, inilah nilai korelasi yang
didapat. Nilai ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r
tabel, r tabel dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2
sisi dan jumlah data (n) = 11, maka didapat r tabel sebesar 0,602 (lihat pada lampiran tabel r). Dari hasil
analisis dapat dilihat bahwa untuk semua itemlebih dari 0,602 dapat
disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid.
=============================================================
3.
Uji
realibilitas
Reliabilitas adalah konsitensi dari serangkaian
pengukuran atau serangkaian alat ukur.
Uji reliabilitas adalah data untuk mengukur
suatu kuesioner yang merupakan indicator dari variable . suatu kuesioner
dinyatakan reliable jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsitensi atau stabil dari waktu ke waktu
Sebagai contoh kita akan melakukan uji reliabilitas dalam penelitian
dengan jumlah 2 variabel yaitu X dan Y
· Kemudian
kita lakukan copy dari lembar Microsoft exel ke lembar SPSS
· Setelah
itu, kita pilih menu Analyze > scale > Reliability
Analysis
· Setelah
langkah tersebut dilakukan, Kita pindahkan seluruh item P1 sampai dengan P10 ke
sebelah kanan
· Setelah
itu pada model kita pilih Alpha, kemudian kita klik tombol OK,
maka akan tampil hasilnya sebagai berikut :
Berdasarkan hasil perhitungan uji
reliabilitas menggunakan SPSS, dapat diketahui bahwa variable X diperoleh nilai
Alpha Cronbach > 0,60 dalam hal ini nilai 0,973 > 0,60. Hal ini berarti
pertanyaan –pertanyaan tersebut Reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian.
Selanjutnya kita lakukan uji reliabilitas untuk variable Y akan
ditampilkan data tabelnya saja seperti pada table dibawah ini :
Hasil Uji reliabilitas Variabel Y
Kita lakukan perhitungan untuk ke-2
variabel tersebut didapatkan hasil uji reliabilitas seperti pada tabel
dibawah ini :
Berdasarkan Tabel diatas, dapat diketahui bahwa dari ke2 variabel diatas
yaitu X dan Y diperoleh nilai Alpha Cronbach > 0,60. Hal ini berarti
pertanyaan-pertanyaan tersebut Reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian
=========================================================
4.
Uji
Korelasi
Analisis uji korelasi merupakan teknik analisis
yang termasuk dalam pengukuran hubungan yang digunakan untuk mengukur kekuatan
hubungan antara dua variable maupun lebih dari dua variable atau beberapa
variable.
Pengukuran hubungan tersebut yaitu untuk
mengetahui kekuatan hubungan antara variable atau beberapa variable. Dukatakan
berasosiasi jika prilaku variable yang satu mempengaruhi variable lain. Jika
tidak terjadi pengaruh, maka kedua variable tersebut disebut independen.
Dikutip dari sumber : jonathan Sarwono
Kita akan melakukan uji Korelasi 2
variabel yaitu X dan Y
Untuk melakukan Uji Korelasi dengan
aplikasi SPSS langkah selanjutnya adalah kita melakukan copy hanya kolom jumlah
total dari masing-masing variable. Kemudian lakukan paste pada lembar kerja
SPSS
·
Selanjutnya
kita pilih menu Analyze > Correlate > Bivariate
·
Pindahkan
Variabel X dan Y ke sebelah kanan dibagian variables,
·
setelah itu
kita klik tombol OK, maka akan tampil laporan/output sebagai berikut :
Hasil penghitungan uji korelasi dari SPSS 17.0 dapat dihasilkan analisis
korelasi sederhana (r) didapat korelasi antara pelayanan dengan kepercayaan (r)
adalah -0,020. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang sangat rendah antara variable X dengan variable Y. Jadi semakin rendah variable X maka semakin
rendah pula Variabel Y.
Dari hasil table diatas merupakan
hubungan antara variable independent, selanjutnya kita lakukan kembali analisis
untuk mengetahui hubungan antara variable independent dengan variable Dependen
dengan cara berikut :
· Klik Analyze
> Regression > Linear, maka akan tampil sebagai berikut :
· Pindahkan
variable Y ke sebelah kanan dibagian Dependent, dan pindahkan variable X ke
sebelah kanan dibagian Independen(s), dan klik tombol statistics kemudian
ceklis pada R squared change, maka akan tampil sebagai berikut :
· Setelah itu
klik tombol Continue dan klik tombol OK maka akan tampil gambar sebagai berikut
:
Dari hasil output table diatas, maka
langkah selanjutnya kita lakukan rekafitulasi hubungan antara variable, dalam
hal ini antara variable Independen dengan variable Dependen sebagai berikut :
Mengacu pada hasil tersebut maka
kita harus melihat table koefisien korelasi untuk dapat mengambil kesimpulan
hubungan antar variable tersebut, berikut table koefisien korelasi :
Berdasarkan hasil table diatas,
diketahui bahwa besarnya korelasi antara variable (X) terhadap variable (Y)
yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah sebesar 0,020, Hal ini
menunjukan bahwa hubungan antara variable tersebut bersifat sangat rendah
==========================================================
5.
Uji
Regresi
Analisis regresidigunakan untuk memahami
variable bebas mana saja yang berhubungan dengan variable terikat, dan untuk
mengetahui bentuk-bentuk hubungan tersebut.
Contoh kasus misalnya kita akan
melakukan uji regresi dengan 2 variabel antara lain X dan Y
· Langkah
selanjutnya kita lakukan copy terhadap jumlah total sari setiap variable dan
paste di lembar kerja SPSS
·
Setelah itu
kita pilih menu Analyze > Regression > Linear
· Pindahakan variable
Y ke sebelah kanan dibagian Dependen dan variable X ke sebelah bagian Independen(s), setelah itu kita klik tombol plots
· Langkah
selanjutnya pada bagian Standardized Residuals Plots ceklis Histogram
dan Normal probability plot, klik tombol Continue dan klik
tombol OK maka akan tampil output sebagai berikut :
Pada tabel Model Summary adalah menampilkan nilai R yang merupakan simbol
dari nilai koefisien korelasi. Pada hasil diatas nilai korelasi adalah 0,20.
Nilai kedua variabel penelitian ada di kategori sangat rendah.Melalui tabel ini
juga diperoleh nilai R Square atau koefisien determinasi (KD) yang menunjukkan
seberapa bagus model regresi yang dibentuk oleh interaksi variabel X dan
variabel Y. dapat ditafsirkan bahwa variabel
X tidak berkontribusi terhadap variabel Y karena Nilai KD yang diperoleh
adalah 000%
Pada tabel Anova menghasilkan nilai signifikansi yaitu 0,954 dengan syarat
ketentuan, jika Nilai Sig. < 0,05, maka model regresi adalah linier, dan
jika > 0,05 maka model regresi tidak linier. Berdasarkan output tabel Anova
diatas, diperoleh nilai Sig. = 0,954 yang berarti > kriteria
signifikan (0,05), oleh karena itu model persamaan regresi berdasarkan data
penelitian diatas adalah tidak signifikan artinya, model regresi linier tidak memenuhi kriteria linieritas.
Pada table Coefficients
menjelaskan model persamaan regresi yang diperoleh dengan koefisien konstanta
dan koefisien variabel yang ada di kolom Unstandardized Coefficients B.
Berdasarkan tabel ini diperoleh model persamaan regresi : Y =-37.980+-016 X.
6. Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah untuk
mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi
normal, yakni distribusi data yang mempunyai pola sepeti distribusi normal.
Contoh kasus misalnya kita akan
melakukan uji Normalitas dengan 2 variabel antara lain X dan Y
·
Langkah
selanjutnya kita lakukan copy terhadap jumlah total sari setiap variable dan
paste di lembar kerja SPSS
· Setelah itu
kita pilih menu Analyze > Regression > Linear
· Setelah itu
kita pindahkan variable Y ke bagian Dependen dan variable X kita pindahkah ke
bagian Independen(s), setelah itu pilih tombol save
· Pada bagian
Residuals kita lakukan ceklis pada unstandardized kemudian klik tombol Continue
dan klik tombol OK. Maka akan muncul variable baru (kolom baru) dengan
nama RES_1
· Jika langkah
tersebut telah dilakukan maka selanjutnya kita pilih menu analyze > Nonparametic
> 1 sampel K-S
· Selanjutnya
kita masukan variable unstandardized residual ke kotak Test Variabel
List seperti gambar diatas, kemudian pada Test Distribution centang (ceklis)
normal, kemudian klik tombol OK, maka hasilnya akan tampil sebagai
berikut :
Berdasarkan table uji normalitas
dengan Kolmogoroy-Smirnov Test diperoleh nilai Kolmogorov Smirnov Z sebesar
0,672 dan Asymp.sig. sebesar 0,757 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan
data berdistribusi Normal.
===========================================================
7.
Uji
Linear itas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui
apakah setiap variable mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara
signifikan dengan variable yang lain. Menurut Sudjana (2003:331) “ Uji
linearitas dimaksudkan untuk menguji linear tidaknya data yang dianalisis”.
Contoh kasus misalnya kita akan
melakukan uji Normalitas dengan 2 variabel antara lain X dan Y
·
kita lakukan
copy terhadap jumlah total sari setiap variable dan paste di lembar kerja SPSS
·
Setelah itu
kita pilih menu Analyze > Compare Means > Means
·
Pindahkan
variable Y ke bagian Dependent list dan untuk variable X pindahkan ke bagian
Independent List, kemudian klik tombol Options
·
Jika sudah
tampil seperti gambar diatas, ceklis untuk anova table and eta dan
ceklis pada Test for linearity dan klik tombol continue
dan klik tombol OK, maka akan tampil output seperti pada gambar dibawah
ini :
Hubungan X dengan Y
Berdasarkan table diatas yang
dihasilkan analisis bahwa nilai sinifikansi 0,242 lebih dari 0,05 dan deviation
from Linearity di dapat nilai 0,192 yang mana lebih dari 0,05 maka dapat
disimpulkan antara variable Y dan X mempunyai hubungan yang linear.
8.
Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas yaitu adanya ketidak samaan
varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasarat yang
harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala
heteroskedastisitas.
Untuk melakukan uji
heterokedastisitas copy jumlah total dari setiap variable dan paste dilembar
kerja SPSS,
· Selanjutnya
pilih menu Analyze > Regression > Linear
· Pindahkan
variable Y ke bagian Dependent dan viable X pindahkan ke sebelah kanan bagian
independen(s), kemudian pilih tombol save
· Pada bagian
residuals pilih (ceklis) Unstandardized kemudian klik Continue dan
klik OK dan Akan kolom baru dengan nama RES_1, langkah
selanjutnya kita pilih menu Transform > Compute variabel
· Pada target
variable ketik RES_2 dan pada numeric Expression ketik ABS_RES(RES_1), kemudian klik OK, dan akan
tampil kolom baru dengan nama RES_2, setelah itu kita pilih kembali menu
Analyze > Regression > linear dan keluarkan variable
Y dibagian Dependent dan anti/masukan dengan RES_2
· jika langkah
tersebut sudah dilakukan, maka langkah selanjutnya kita klik tombol save
dan hilangkan ceklis unstandardized pada bagian Residual
· Jika langkah
tersebut telah dilakukan kita klik tombol Continue dan klik tombol OK
maka akan tampil seperti berikut :
Berdasarkan tabel diatas tersebut
menunjukan tidak ada gangguan heteroskedasitas yang terjadi, dimana nilai
signifikan (sig) lebih dari 0,05 (p>0,05). Jadi secara keseluruhan variabel
dalam hal ini X dapat disimpilkan bahwa tidak ada masalah heteroskedastisitas
9.
Uji
Hipotesis
Uji hipotesis adalah metode pengambilan
keputusan yang didasarkan dari analisis data. Dalam statistic sebuah hasil bisa
dikatakan signifikan secara statistic jika kejadian tersebut hamper tidak
mungkin disebabkan oleh factor yang kebetulan, sesuai dengan batas probabilitas
yang sudah ditentukan sebelumnya.
Untuk melakukan uji Hipotesis copy
jumlah total dari setiap variable dan paste dilembar kerja SPSS,
·
Selanjutnya
pilih menu Analyze > Regression > Linear
·
Pindahkan
variable Y ke bagian Dependent dan viable X pindahkan ke sebelah kanan bagian
independen(s), kemudian klik tombol OK maka akan tampil hasilnya seperti
berikut :
Berdasarkan hasil analisis terlihat
pada kolom sig ditabel ANOVA sebesar 0,954 atau lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya
koefisien tidak signifikan. Jadi semakin rendah variable X maka semakin rendah juga Variabel Y
Pada koefisien, uji t/parsial terlihat bahwa variabel X secara statistik tidak pengaruh yang signifikan
terhadap variabel Y yang ditunjukkan oleh nilai Sig yaitu 0,006
Persamaan strukturalnya menjadi seperti berikut :
Y = a + b1X1
= 37.980 +-016 X
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil analisis terlihat
pada kolom sig ditabel ANOVA sebesar 0,954 atau lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya
koefisien tidak signifikan.
Jadi semakin rendah
seseorang melakukan olahraga maka semakin rendah juga kesehatan seseorang
tersebut.
Demikian Pembahasan mengenai uji statistic yang
dilakukan pada penelitian Skripsi maupun Tesis, semoga tulisan ini dapat
bermanfaat bagi mahasiswa yang sedang melakukan penelitian.
Disusun
Oleh :
Nur
Alpiatin Laila (A3.1300035)
Deda
hilman (A3.13000)
Anisa
rindang barokah (A3.13000)
Silakan tinggalkan komentar anda. DILARANG KERAS menyimpan link blog/web pada komentar dengan tujuan backlink, Spam.