Transformasi Data

Unknown
By -
0

Transformasi Data

Catatan: Data yang ditampilkan pada laporan anda tetap data aslinya sedangkan data transformasi hanya untuk membantu anda untuk membuat data asli memenuhi asumsi-asumsi analisis ragam.

Transformasi akar 



Transformasi jenis ini disebut juga dengan istilah transformasi akar kuadrat (square root). Transformasi akar digunakan apabila data anda tidak memenuhi asumsi kehomogenen ragam. Dengan kata lain transformasi akar berfungsi untuk membuat ragam menjadi homogen.

Kalau X adalah data asli anda, maka X’ (X aksen) adalah data hasil transformasi anda. Jadi X = X’. 
Apabila data asli anda menunjukkan sebaran nilai antara 0 – 10, maka anda gunakan transfromasi akar X + 0,5. Dan apabila nilai ragam data anda lebih kecil gunakan transformasi akar X + 1. 

Transformasi akar ini dapat juga anda gunakan untuk data persentase apabila nilainya antara 0 – 30%. Jika kebanyakan nilainya adalah kecil, khususnya jika ada nilai 0, maka gunakan transformasi akar X + 0,5 daripada akar X. 

Rumus Excel Transformasi Akar adalah: =SQRT(Data Asli + 0,5). Apabila data asli ada di Cell A4 maka rumusnya =SQRT(A4 + 0,5).


Cara Compute Transformasi Akar Pada SPSS adalah: Klik Menu, Transform, Compute Variabel, Pada Target Variabel Beri Nama Misal "Transform" dan Pada Kotak Numeric Expression isi dengan: SQRT(Variabel Asli + 0,5). Apabila Variabel Asli memiliki nama (name) "Var1" maka: SQRT(Var1 + 0,5).


Contoh penggunaan transformasi akar ini dengan menggunakan data hasil pengamatan dari percobaan pengobatan Bakteri Salmonella dengan 4 Jenis Antibiotik. Hasil percobaan berupa banyaknya bakteri yang mati seperti pada tabel berikut ini: 







Hasil analisis ragam data asli sebagai berikut:





Hasil pengujian terhadap data asli di atas menunjukkan nilai F Hitung 19,407. 


Kemudian lakukan transformasi akar dengan rumus akar X + 0,5. Hal ini karena sebaran data tersebut kurang dari 10. Misalnya untuk data perlakuan A kelompok I, X = 2, maka hasil transformasinya adalah akar 2 + 0,5 = 3,5 = 1,581. Dan selanjutnya hingga data pada perlakuan D kelompok IV. 
Berikut ini adalah data hasil transformasi akar dari data asli : 



Dan hasil analisis ragam dari data transformasi adalah seperti di bawah ini : 



Hasil pengujian terhadap data transformasi di atas menunjukkan nilai F Hitung 17,654. 

Perhatikan ternyata setelah data memenuhi asumsi analisis ragam, terdapat perubahan nilai F hitung dari 19,407 menjadi 17,654. 

Dari 2 hasil analisis di atas, manakah nilai p value atau signifikansi yang akan dipakai? Tentu saja anda harus menggunakan hasil pada data transformasi karena hasil itulah yang memberikan keadaan sesungguhnya dari percobaan anda. 

Transformasi Logaritma


Beberapa buku ada yang menyebutnya dengan transformasi Log X. Transformasi Logaritma digunakan apabila data anda tidak memenuhi asumsi pengaruh aditif. Kalau X adalah data asli anda, maka X’ (X aksen) adalah data hasil transformasi anda dimana X’ = Log X. Jadi X = X’. Ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan dalam penggunaan transformasi logaritma ini yaitu : 
a) Apabila data asli anda menunjukkan sebaran nilai kurang dari 10 atau nilai mendekati nol, maka anda gunakan transfromasi log X + 1. 
b) Apabila data anda banyak mengandung nilai nol, maka sebaiknya gunakan transformasi yang lain, misalnya transformasi akar. 
c) Apabila data anda banyak mendekati nol (misalnya bilangan desimal), maka semua data dikalikan 10 sebelum dijadikan ke logaritma. Jadi X’ = log (10X). Misalnya X = 0,12 setelah di taransformasikan X’ akan menjadi X’ = log (10 x 0,12) = 0,079. 


Rumus Excel Transformasi Logaritma adalah: =Log(Data Asli). Apabila data asli ada di Cell A4 maka rumusnya =Log(A4).


Cara Compute Transformasi Logaritma Pada SPSS adalah: Klik Menu, Transform, Compute Variabel, Pada Target Variabel Beri Nama Misal "Transform" dan Pada Kotak Numeric Expression isi dengan: Lg10(Variabel Asli). Apabila Variabel Asli memiliki nama (name) "Var1" maka: Lg10(Var1).


Contoh penggunaan transformasi akar ini dengan menggunakan data hasil pengamatan dari percobaan pengobatan Bakteri Clostridium dengan 5 Jenis Antibiotik. Hasil percobaan berupa banyaknya bakteri yang mati seperti pada tabel berikut ini: 






Dan hasil analisis ragam data asli adalah berikut ini : 




Hasil pengujian terhadap data asli di atas menunjukkan nilai F Hitung 27,844.


Kemudian lakukan transformasi logaritma dengan rumus Log X. Misalnya untuk data perlakuan Ha NPV-Asb kelompok I, X = 20, maka hasil transformasinya adalah Log 20 = 1,301. Dan selanjutnya hingga data pada perlakuan Kontrol kelompok IV. 
Berikut ini adalah data hasil transformasi log X dari data asli : 





Dan hasil analisis ragam dari data transformasi adalah berikut ini : 




Hasil pengujian terhadap data transformasi di atas menunjukkan nilai F Hitung 40,106.

Perhatikan ternyata setelah data memenuhi asumsi analisis ragam, terdapat peningkatan nilai F hitung dari 27,844 menjadi 40,106. 

Dari 2 hasil analisis di atas, manakah nilai p value atau signifikansi yang akan dipakai? Tentu saja anda harus menggunakan hasil pada data transformasi karena hasil itulah yang memberikan keadaan sesungguhnya dari percobaan anda. 

Transformasi Arcsin 


Transformasi Inverse



Transformasi ini dilakukan dengan membalik nilai asli, yaitu dengan rumus: 1/Variabel. Dalam excel rumusnya: =1/Var.

Misal Nilai asli -1,4 maka nilai transformasi: 1/-1,4 = -0,714
Apabila data anda ada nilai 0, maka tambahkan dengan konstanta, misal: =1/(Var+1)


Transformasi Inverse Square


Transformasi ini dilakukan dengan membalik nilai kuadrat, yaitu dengan rumus: 1/Square(Variabel). Dalam excel rumusnya: =1/(Var^2) atau =1/(Power(Var;2))
Misal Nilai asli -1,4 maka nilai transformasi: 1/(-1,4^2) = 0,510
Apabila data anda ada nilai 0, maka tambahkan dengan konstanta, misal: =1/(Var^2+1)

Transformasi Inverse Square Root


Transformasi inverse square root adalah membalik akar kuadrat nilai asli, yaitu dengan rumus: 1/Sqrt(Variabel).
Dalam Excel rumusnya: =1/Sqrt(Var)
Misal: nilai asli 1,4 maka nilai transformasi adalah 1/Sqrt(1,4)=0,845. 
Apabila data anda terdapat nilai 0, maka tambahkan dengan konstanta, misal: =1/Sqrt(Var+1).
Apabila data anda terdapat nilai negatif, sebaiknya pilih jenis transformasi yang lain. Tetapi jika anda tetap ingin menggunakan transformasi ini, anda dapat melakukan reverse score lebih dahulu. Cara untuk reverse score lihat di bawah sendiri artikel ini.


Transformasi Inverse Square



Transformasi ini dilakukan dengan membalik nilai kuadrat, yaitu dengan rumus: 1/Square(Variabel). Dalam excel rumusnya: =1/(Var^2) atau =1/(Power(Var;2))

Misal Nilai asli -1,4 maka nilai transformasi: 1/(-1,4^2) = 0,510
Apabila data anda ada nilai 0, maka tambahkan dengan konstanta, misal: =1/(Var^2+1)


Transformasi Cubic


Transformasi cubic adalah mengoperasikan pangkat tiga nilai asli. Misal: nilai asli 0,3 maka nilai transformasi adalah 0,3^3=0,027. Misal Nilai asli -0,3 maka nilai transformasi: -0,3^3= -0,027.
Dalam Excel rumusnya: =Var^3 atau =Power(Var;3)


Transformasi Inverse Cubic



Transformasi ini dilakukan dengan membalik nilai pangkat tiga, yaitu dengan rumus: 1/Cubic(Variabel). Dalam excel rumusnya: =1/(Var^3) atau =1/(Power(Var;3))

Misal Nilai asli -0,3 maka nilai transformasi: 1/(-0,3^3) = -37,037
Apabila data anda ada nilai 0, maka tambahkan dengan konstanta, misal: =1/(Var^3+1).


Transformasi Reverse Score



Transformasi ini dilakukan apabila dalam data anda terdapat nilai negatif dan anda ingin menggunakan transformasi berikutnya seperti transformasi inverse square root atau transformasi logaritma.

Cara melakukan transformasi ini adalah dengan mengurangi nilai terbesar atau maksimal dalam variabel dengan data asli. Misal pada variabel A, nilai tertinggi adalah 2,5, sedangkan data asli adalah 1. Maka nilai transformasi: 2,5-1 = 1,5. Apabila anda ingin menghindari nilai 0 oleh karena anda ingin melanjutkan dengan transformasi logaritma, maka tambahkan dengan konstanta, misal nilai maksimal variabel 2,5 dan data asli 2, maka nilai asli: 2,5 -2 + 1 = 1,5 atau 2,5 -2 + 2 = 2,5.
Dalam Excel, misal variabel yang akan ditransformasi berada dalam Array cell A1:A20 dan data asli berada pada cell A1, maka rumusnya: =Max(A$1:A$20) - A1 atau =Max(A$1:A$20) - A1 + 1.

Untuk mempermudah anda dalam memilih metode transformasi yang tepat, baca artikel kami:

Memilih Transformasi dengan STATA

Untuk Transformasi Data Dari Ordinal ke Interval, Baca artikel kami yang berjudul: "Transformasi Data Ordinal ke Interval".





Post a Comment

0Comments

Silakan tinggalkan komentar anda. DILARANG KERAS menyimpan link blog/web pada komentar dengan tujuan backlink, Spam.

Post a Comment (0)