Saat
ini beasiswa sudah menjadi sasaran utama bagi para mahsiswa. Banyak sekali
peluang untuk mendapatkan beasiswa. Bahkan beasiswa bisa didapatkan oleh para
mahasiswa dari lingkungan internal maupun eksternal kampus.
Salah
satu jenis beasiswa yang ada di lingkungan internal kampus STMIK Sumedang ini
yaitu Beasiswa Prestasi Akademik (BPA). Beasiswa ini menitikberatkan pada
prestasi mahasiswa di kampus. Aspek penilaiannya mulai dari hasil Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sampai dengan
keaktifan dan kontribusi mahasiswa dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan
oleh kampus.
Meskipun
beasiswa ini terbuka untuk umum namun pihak lembaga hanya menyediakan 20 kuota untuk mahasiswa
berprestasi. Tentu saja ini menjadi daya saing yang kuat antar mahasiswa STMIK
Sumedang yang ingin mendapatkan beasiswa tersebut.
Meskipun
IPK merupakan salah satu aspek penilaian yang paling tinggi nilainya, pada
beasiswa ini tetap saja keaktifan juga tidak kalah tinggi dalam aspek
penilaian. Untuk itu bagi para mahasiswa yang ingin mendapatkan BPA ataupun
yang sudah mendapatkan BPA dituntut untuk aktif dalam setiap kegiatan di
kampus.
Maka disini peneliti mengadakan
penelitian tentang “Pengaruh Beasiswa Prestasi Akademik Terhadap
Keatifan Mahasiswa Penerima Beasiswa STMIK Sumedang”, yaitu dengan
meneliti pengaruh BPA terhadap keaktifan
mahasiswa STMIK Sumedang. Apakah memberikan dampak positif atau negatif
terhadap keaktifan mahasiswa ?
Penelitian dilakukan terhadap 15 orang penerima beasiswa dengan hasil distribusi respondennya sebagai berikut
Data Variabel Y
Penelitian yang dilakukan berkaitan dengan
BPA terhadap keaktifan mahasiswa dilakukan terhadap 15 orang
responden, kuisioner yang diberikan berisi 10 item pertanyaan untuk variabel X
:
Frekuensi Tanggapan Responden
Berdasarkan tabel P1 diatas sebanyak 1 responden
atau 6,7% merasa biasa saja, 40% merasa cukup tertarik dan 60% merasa sangat
tertarik . Hal tersebut menunjukan responden cenderung merasa tertarik terhadap
beasiswa prestasi akademik (BPA).
Berdasarkan tabel P2 diatas sebanyak 4 responden
atau 26,7% merasa kurang efektif, 66,7% merasa cukup efektif dan 33,3% merasa
sangat sudah efektif . Hal tersebut menunjukan responden cenderung merasa sudah
efektifnya pemberitaan mengenai BPA.
Berdasarkan tabel P3 diatas sebanyak 4 responden
atau 26,7% merasa kurang , 40% merasa cukup dan 33,3% merasa lebih dari cukup .
Hal tersebut menunjukan responden cenderung merasa bahwa BPA bisa memotivasi
mahasiswa agar lebih aktif.
Berdasarkan tabel P4 diatas sebanyak 1 responden
atau 6,7% menganggap tidak efektif, 13,3% menganggap kurang efektif,26,7% menganggap cukup efektif dan 53,3% menganggap lebih
efektif . Hal tersebut menunjukan responden cenderung menganggap bahwa BPA
lebih efektif daripada Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) untuk memotivasi
keaktifan mahasiswa.
Berdasarkan tabel P5 diatas sebanyak 4 responden
atau 26,7% merasa kurang berpengaruh , 33,3% merasa cukup berpengaruh dan 40%
merasa sangat berpengaruh . Hal tersebut menunjukan responden cenderung merasa
bahwa BPA sangat berpengaruh terhadap hasil belajar mahasiswa.
Berdasarkan tabel P6 diatas sebanyak 2 responden
atau 13,3% merasa cukup bermanfaat , 26,7% merasa bermanfaat dan 60% merasa
sangat bermanfaat . Hal tersebut menunjukan responden cenderung merasa bahwa
BPA bisa memotivasi mahasiswa agar lebih aktif.
Berdasarkan tabel P7 diatas sebanyak 1 responden
atau 6,7% merasa tidak cukup, 33,3% merasa kurang cukup 26,7% , 46,7% merasa
cukup dan 13,3% merasa lebih dari cukup . Hal tersebut menunjukan responden
merasa cukup dengan dana beasiswa yang diberikan untuk kegiatan akademik.
Berdasarkan tabel P6 diatas sebanyak 6 responden
atau 40% menganggap kurang, 40% menganggap cukup dan 20 merasa lebih dari
cukup. Hal tersebut menunjukan bahwa responden cenderung menganggap kurang
maksimal kuota penerimaan beasiswa.
Berdasarkan tabel P9 diatas sebanyak 2 responden
atau 13,3% menganggap kurang tepat , 46,7% menganggap sudah tepat dan 40% menganggap
sudah sangat tepat . Hal tersebut menunjukan bahwa responden cenderung menganggap
sudah tepat sasaran dalam penerimaan beasiswa.
Berdasarkan tabel P10 diatas sebanyak 1 responden atau
6,7% menganggap tidak efektif, 26,7% menganggap kurang efektif, 33,3%
menganggap cukup efektif dan 33,3%
menganggap sudah sangat efektif . Hal tersebut menunjukan responden cenderung
menganggap bahwa pengelolan beasiswa sudah efektif.
Uji Validitas Variabel X
A. Bivariate Pearson
Dari hasil analisis menggunakan cara Bivariate
Pearson diatas didapat nilai korelasi antara skor item dengan skor total.
Setelah dibandingkan dengan nilai r tabel, r tabel dicari pada signifikasi 0,05
dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 15, maka didapat r tabel sebesar 0,514.
Dengan perhitungan df = n – 2 , df = 15 – 2 = 13. Jadi dapat disimulkan nilai
korelasi untuk semua item adalah valid (lihat pada kolom yang diberi warna
orange), dikarenakan semua item memiliki nilai > 0,514.
B. Corrected
Item-Total Correlation
Data Variabel Y
Frekuensi Tanggapan Responden
Berdasarkan tabel P1 diatas sebanyak 5 responden
atau 33,3% aktif , 66,7% sangat aktif. Hal tersebut menunjukan bahwa
responden cenderung merasa seorang
mahasiswa yang aktif di kampus.
Berdasarkan tabel P2 diatas sebanyak 3 responden
atau 20% menganggap terkadang mengikuti, 40% menganggap sering mengikuti dan
40% menganggap sudah selalu mengikuti . Hal tersebut menunjukan bahwa responden
cenderung menganggap sudah selalu mengikuti kegiatan yang ada di kampus.
Berdasarkan tabel P3 diatas sebanyak 3 responden
atau 20% menganggap perlu dan 80 menganggap sangat perlu . Hal tersebut
menunjukan bahwa responden sangat perlu meningkatkan keaktifannya.
Berdasarkan tabel P4 diatas sebanyak 2 responden
atau 13,3% menganggap penting dan 86,7%
menganggap sangat penting . Hal tersebut menunjukan bahwa responden cenderung
menganggap sangat penting menjadi mahasiswa yang aktif di kampus.
Berdasarkan tabel P5 diatas sebanyak 1 responden
atau 6,7% menganggap kurang , 20% menganggap sudah cukupdan 74,3% menganggap ya
. Hal tersebut menunjukan bahwa responden cenderung menganggap keaktifansangat
dapat mengembangkan minat dan bakat mahasiswa.
Berdasarkan tabel P6 diatas sebanyak 9 responden
atau 60% menganggap berpengaruh dan 40% menganggap sangat berpengaruh . Hal
tersebut menunjukan bahwa responden cenderung menganggap sangat berpengaruh
keaktifan mahasiswa terhadap hasil belajar mahasiswa.
Berdasarkan tabel P7 diatas sebanyak 1 responden
atau 6,7% menganggap kurang , 33,3% menganggap cukup dan 60% menganggap lebih
dari cukup . Hal tersebut menunjukan bahwa responden cenderung menganggap melalui
UKM bisa menumbuhkan keaktifan mahasiswa.
Berdasarkan tabel P8 diatas sebanyak 7 responden
atau 46,7% menganggap terkadang , 33,3% menganggap sering dan 20% menganggap
selalu. Hal tersebut menunjukan bahwa responden cenderung menganggap terkadang
keaktifan mahasiswa menyita waktu.
Berdasarkan tabel P10 diatas sebanyak 3 responden
atau 20% menganggap perlu dan 12%
menganggap sangat perlu . Hal tersebut menunjukan bahwa responden cenderung
menganggap sangat perlu adanya penyuluhan seminar mengenai pentingnya keaktifan
mahasiswa.
Berdasarkan tabelP10 diatas sebanyak 7 responden
atau 46,7% menganggap perlu dan 53,3% menganggap sangat perlu. Hal tersebut
menunjukan bahwa responden cenderung menganggap sangat perlu adanya study
banding dengan universitas ataupun sekolah tinggi yang lain.
Uji Validitas Variabel Y
A. Bivariate Pearson
Dari hasil analisis menggunakan cara Bivariate
Pearson diatas didapat nilai korelasi antara skor item dengan skor total.
Setelah dibandingkan dengan nilai r tabel, r tabel dicari pada signifikasi 0,05
dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 15, maka didapat r tabel sebesar 0,514.
Dengan perhitungan df = n – 2 , df = 15 – 2 = 13. Jadi dapat disimulkan nilai
korelasi untuk semua item adalah valid (lihat pada kolom yang diberi warna
orange), dikarenakan semua item memiliki nilai > 0,514.
B. Corrected Item-Total Correlation
Uji Realibilitas
A. Realibilitas X
Berdasarkan hasil perhitungan uji reabilitasi
menggunakan SPSS diatas, dapat diketahui bahwa variabel x diperoleh nilai alpa
cronbach > 0,60 dalam hal ini nilai 0,881 > 0,60 . Hal ini berarti
pertanyaan-pertanyaan tersebut reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian.
B. Realibilitas Y
Berdasarkan hasil perhitungan uji reabilitasi
menggunakan SPSS diatas, dapat diketahui bahwa variabel x diperoleh nilai alpa
cronbach > 0,60 dalam hal ini nilai 0,863 > 0,60 . Hal ini berarti
pertanyaan-pertanyaan tersebut reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian.
C. KESIMPULAN
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa kedua
variabel yaitu x dan y diperoleh nilai alpa cronbach > 0,60. Hal ini berarti
pertanyaan-pertanyaan tersebut reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian.
Uji Korelasi
Dari
hasil output tabel diatas, diketahui bahwa besar hubungan antar variabel x
dengan variabel y yang dihitung dengan
koefisien korelasi adalah sebesar 0,025. Hal ini menunjukan bahwa hubungan
antar kedua variabel tersebut bersifat sangat rendah.
Uji signifinkasi koefisien korelasi menghasilkan
angka Sig. Sebesar 931 dan lebih besar dari α = 0,05. (Sig. = 931 > 0,05).
Maka artinya Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa variabel x tidak berhubungan
secara signifikan dengan variabel y.
Analisis Regresi
Pada tabel Model Summary menampilkan nilai R yang
merupakan simbol dari nilai koefisien korelasi. Hasil nilai R sebesar 0,025.
Hasil tersebut menjelaskan bahwa hubungan variabel berada sangat rendah. Hasil
pada R Square atau yang disebut dengan Koefisiensi Determinasi (KD) adalah -7,6%
yang dapat dijelaskan bahwa hubungan variabel Independent terhadap variabel
Dependent memiliki pengaruh kontribusi sebesar 8% sedangkan sisanya 99,6%
dipengaruhi oleh variabel lain/faktor lain diluar variabel penelitian.
Pada tabel Anova tidak menghasilkan nilai
signifikansi yaitu 0,931 dengan syarat ketentuan, jika Nilai Sig. < 0,05,
maka model regresi adalah linier, dan jika > 0,05 maka model regresi tidak
linier. Berdasarkan output tabel Anova diatas, diperoleh nilai Sig. = 0.931
yang berarti > kriteria signifikan (0,05), oleh karena itu model persamaan
regresi berdasarkan data penelitian adalah tidak signifikan artinya, model
regresi linier tidak memenuhi kriteria linieritas.
Pada tabel Coefficients menghasilkan
model persamaan regresi yang diperoleh dengan koefisien konstanta dan koefisien
variabel yang ada di kolom Unstandardized Coefficients B. Berdasarkan tabel ini
diperoleh model persamaan regresi : Y = 34,678 + 0,017 X
Pada tabel coefficients di atas dapat dilihat bahwa
pengujian hipotesis secara parsial yang ditunjukkan oleh nilai t adalah sebagai
berikut :
- Nilai t hitung yang didapatkan dari hasil perhitungan sebesar 0,025 dengan nilai signifikan sebesar 0,913 lebih besar dari taraf kesalahan 5% menunjukkan bahwa variabel (X) memberikan pengaruh negatif terhadap variabel (Y)
Regresi Sederhana Manual
Berdasarkan
persamaan tersebut diketahui bahwa nilai 34,678 merupakan konstanta atau nilai
variabel y. Nilai 0,017 merupakan nilai beta variabel x. Dengan kata lain pengaruh
BPA sebesar satu-satuan akan meningkatkan keaktifan mahasiswa 0,709. Persamaan strukturalnya menjadi seperti
berikut :
Y
= a + b1X
= 8,829 + 0,709 X
Uji Koefisien Determinasi
Ini berarti bahwa besarnya perubahan BPA tehadap
keaktifan mahasiswa adalah sebesar 0,0625% sedangkan sisanya 99,93% dipengaruhi
oleh variabel lain/faktor lain diluar variabel penelitian.
Uji Hipotesis
Untuk
mencari t tabel maka dilakukan langkah t tabel sebagai berikut :
t(α;
n-2), t(0,05; 15-2) maka didapatkan t tabel = 0,089
Dari
table t didapatkan nilai sebesar 2,160 sedangkan t hitung adalah 0,089. Dengan
demikian t hitung < t tabel atau 2,716 < 0,89 sehingga H1 ditolak Ho diterima.
Hal ini berarti bahwa hipotesis yang menyatakan “Pengaruh BPA Terhadap
Keaktifan Mahasiswa Penerima Beasiswa” tidak dapat diterima.
Berdasarkan hasil analis penelitian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengaruh beasiswa prestasi akademik (BPA) terhadap keaktifan mahasiswa hanya 0,0625% sisanya didukung oleh faktor yang lain.
KELOMPOK 2:
HANDI SAEPUL ROHMAN
HANI FITROTUN HASANAH
Silakan tinggalkan komentar anda. DILARANG KERAS menyimpan link blog/web pada komentar dengan tujuan backlink, Spam.