Study
kasus Simulasi Jaringan Bank BRI cabang Sumedan , unit Paseh, unit Kota Kaler,
unit Tanjungsari, UNIT JATINANGOR DAN UNIT WADO dengan Cisco Packet Tracer.
Metropolitan
area network atau disingkat dengan MAN. Suatu jaringan dalam suatu kota dengan
transfer data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti
perbankan, kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN
adalah gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga 50
km, MAN ini merupakan Metropolitan area network . Suatu jaringan dalam suatu
kota dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai
lokasi seperti pada kasus ini yaitu mencakup lokasi Unit Paseh, Unit Kota
Kaler, Unit Tanjungsari, Unit Jatinangor Dan Unit Wado dan sebagainya. Jaringan
MAN adalah gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga
50 km, MAN ini merupakan jaringan yang tepat untuk membangun jaringan antar
kantor-kantor dalam satu kota antara pabrik/instansi dan kantor pusat yang
berada dalam jangkauannya.
Tujuan
pembangunan :
Jaringan sebuah pada Bank BRI cabang Sumedang
ini yaitu dengan adanya sistem jaringan di harapkan proses pendataan
nasabah ataupun karyawan dapat berjalan lebih optimal,efisien,
dan meminimalisir terjadinya kerangkapan data dan akan mempermudah
komunikasi antara Bank dengan nasabah melalui jaringan komputer.
Sehingga dapat
diperoleh Manfaat :
Dengan
memanfaatkan jaringan komputer, Bank dapat mempermudah transaksi dengan
nasabah yang tadinya melayani nasabah dengan harus
bertemu atau nasabah datang ke cabang-cabang Bank untuk menabung
menjadi lebih mudah karena adanya tekhnologi jaringan tersebut yang
membuat proses perbankan jauh lebih optimal, efisien, dan mudah bagi nasabah.
Dalam
dunia perbankan, perkembangan teknologi informasi membuat para perusahaan
mengubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam
proses inovasi produk dan jasa sepert:
- Adanya transaksi berupa
Transfer uang via mobile maupun via teller.
- Adanya ATM ( Auto Teller Machine ) pengambilan uang secara cash secara 24 jam.
- Penggunaan Database di bank – bank.
- Sinkronisasi data – data pada Kantor unit Cabang dengan Kantor Pusat Bank.
- Adanya ATM ( Auto Teller Machine ) pengambilan uang secara cash secara 24 jam.
- Penggunaan Database di bank – bank.
- Sinkronisasi data – data pada Kantor unit Cabang dengan Kantor Pusat Bank.
Keuntungan
dari Jenis Jaringan Komputer MAN ini diantaranya adalah :
Server
kantor pusat dapat berfungsi sebagai pusat data dari kantor cabang.
Transaksi yang Real-Time (data di server pusat diupdate saat itu juga, contoh ATM Bank untuk wilayah nasional). Komunikasi antar kantor bisa menggunakan e-mail, chatting dan Video Conference (ViCon). Cakupan wilayah jaringan lebih luas sehingga untuk berkomunikasi menjadi lebih efisien. Mempermudah dalam hal berbisnis. Keamanan dalam jaringan menjadi lebih baik.
Transaksi yang Real-Time (data di server pusat diupdate saat itu juga, contoh ATM Bank untuk wilayah nasional). Komunikasi antar kantor bisa menggunakan e-mail, chatting dan Video Conference (ViCon). Cakupan wilayah jaringan lebih luas sehingga untuk berkomunikasi menjadi lebih efisien. Mempermudah dalam hal berbisnis. Keamanan dalam jaringan menjadi lebih baik.
Kerugian
dari Jenis Jaringan Komputer MAN adalah :
Biaya
operasional mahal. Instalasi infrastrukturnya tidak mudah. Rumit jika terjadi
trouble jaringan (network trouble shooting). Untuk memperbaiki jaringan MAN
diperlukan waktu yang cukup lama. Dapat menjadi target operasi oleh para
Cracker untuk mengambil keuntungan pribadi.
Hasil
simulasi jaringan Bank BRI cabang Sumedang inti pada Cisco Packet Tracer
Topologi
jaringan Bank BRI cabang Sumedang
1. Perangkat – perangkat
yang digunakan yaitu :
1.
5 buah Router untuk 5 unit cabang Bank
2.
5 server unit untuk 1 unit bank
3.
4 client untuk 2 teller 2 costumer
service setiap unit
4.
5 switch masing masing 1 pada unit Bank
5.
Kabel serial sebagai penghubung semua
router unit Bank
6.
Kabel straight untuk penghubung antara
client ke switch. Server ke switch, switch kepada router
2. Konfigurasi Router :
1.
Router Unit Paseh
Klik
pada router kemudian ke tab config kemudian pada FastEthernet 0/0 ubah port status
menjadi on, Ip address 192.168.10.1 subnet mask 255.255.255.0 memakai IP kelas
C
Lakukan
hal yang sama terhadap router-router unit lainnya :
Unit
Paseh : IP 192.168.10.1
Unit
Kota kaler : IP 192.168.20.1
Unit
Tanjungsari : IP 192.168.30.1
Unit
Jatinangor : IP 192.168.40.1
Unit
Wado : IP 192.168.50.1
3. Setelah
pengaturan router unit selesai, tahapan selanjutnya yaitu mengkonfigurasi
alamat ip server semua unit.
Yang
pertama pada server unit paseh :
Klik
pada server unit paser kemudian ke tab desktop , pilih ip configuration
kemudian isi statis :
Ip
address : 192.168.10.2, Subnet Mask 255.255.255.0 Default gateway isikan ip
router 192.168.10.1 kemudian close
pindah ke tab service
konfigurasi tab DHCP service di On , Default gateway isikan ip router
192.168.10.1 kemudian Start ip 192.168.10.3 karena sebelumnya ip 1 dan 2 sudah
dipakai router dan server kemudian maximum number nya bebas diisi seseuai
kebutuhan kemudian klik save.
Kemudian
lakukan hal yang sama terhadap server unit yang lainnya :
Server
Unit Paseh :
IP
192.168.10.2, Subnet Mask 255.255.255.0, Default gateway 192.168.10.1
Server
Unit Kota kaler :
IP
192.168.20.2, Subnet Mask 255.255.255.0, Default gateway 192.168.20.1
Server
Unit Tanjungsari :
IP
192.168.30.2, Subnet Mask 255.255.255.0, Default gateway 192.168.30.1
Server
Unit Jatinangor :
IP
192.168.40.2, Subnet Mask 255.255.255.0, Default gateway 192.168.40.1
Unit
Wado :
IP
192.168.50.2, Subnet Mask 255.255.255.0, Default gateway 192.168.50.1
4. Konfigurasi
Pc client semua unit dengan DHCP
Ke
tab desktop – ip configuration kemudian option dari static menjadi DHCP
Lakukan
hal yang sama terhadap semua pc pada semua unit secara DHCP.
5. Konfigurasi
Router Semua Unit agar dapat saling terhubung
Klik
router ke tab config kemudian pilih serial sesuai hubungan antara unit ke unit.
Port
status di on, kemudian clock rate menjadi 64000, ip address isi ip router yang
akan kita tuju contoh router paseh ke router kota kaler maka panggil ip address
router kota kaler. Serta begitu pula kebalikannya nanti router kota kaler
panggil ip address router paseh. Dan seterusnya lakukan pada semua router yang
terhubung dengan kabel serial seperti dibawah ini,
6. Jika
semua router sudah saling terhubung kemudian lakukan pengetesan dengan amplop
serta lakukan ping melalui command prompt sepeti berikut ini
Jika
succes artinya menandakan berhasil terkecuali failed maka kita harus mengecek
konfigurasi kembali.
Contoh
lakukan ping dari server paseh ke server kota kaler melalui tab desktop masuk
ke command prompt ketikan alamt ip servernya
video proses pembuatan simulasi jaringan bank BRI cabang Sumedang pada cisco packet tracer
Seperti
terlihat diatas reply menandakan sudah konek atau terhubung.
copyright by : Kelompok 8
AGUNG NURHIKMAT TI-IV C STMIK SUMEDANG
EGI
GINANJAR
NISA
NURDIANTI
Silakan tinggalkan komentar anda. DILARANG KERAS menyimpan link blog/web pada komentar dengan tujuan backlink, Spam.