Latar Belakang Masalah
Tingkat perokok di indonesia kian
kali meningkat dikarenakan bebasnya mengkonsumsi rokok tidak dibatasi di segala
usia. Anak di bawah umur pun seringkali mengkonsumsi rokok dan rokok dapat
diperjual belikan dengan mudah. Pada dasarnya bayaknya perokok maka semakin banyak
pula penyakit yang timbul sehingga mengakibatkan berbagai macam permasalahan
khususnya bagi kesehatan perokok itu sendiri. Dengan diberlakukannnya
peringatan pada kemasan rokok diharapkan agar tingkat perokok di Indonesia
berkurang.
Salah satu program yang dilaksanakan oleh pemerintah adalah memberlakukan
atau membuat peraturan untuk semua perusahaan yang bergerak di bidang produksi
rokok untuk mencantumkan gambar peringatan bahaya merokok sehingga timbul rasa
takut pada perokok dan mereka enggan lagi mengkonsumsinya atau tingkatan
perokok menjadi lebih berkurang. Oleh karena itu gambar peringatan
bahaya merokok sangat penting untuk mengurangi jumlah perokok.
Disini yang
menjadi objek penelitian yang membahas tentang analisis pengaruh gambar kemasan rokok terhadap penjualan. Dengan
alasan bahwa sebagian besar perokok sulit untuk berhenti merokok.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang tersebut, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah “Apakah
gamabar rokok berpengaruh terhadap penjualan ?”
Tujuan
dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gambar kemasan rokok terhadap
penjualan.
Manfaat
penelitian adalah:
1. Bagi para perokok , penelitian ini memberikan informasi bahaya merokok bagi perokok dan untuk mengetahui tingkat
penjualan rokok.
2. Bagi
pihak lain, penelitian ini bermanfaat sebagai informasi tambahan untuk
penelitian lebih lanjut.
3. Untuk mengetahui seberapa penting gambar kemasan rokok
bagi penjualan.
Daerah
dan Waktu Penelitian
Penelitian
ini dilaksanakan di oleh warga sekitar khusunya laki - laki. Dalam pelaksanaan penelitian, kami
mengumpulkan data melalui penyebaran kuesioner kepada responden
dalam hal ini warga sekitar khususnya Laki - laki. Sedangkan waktu penelitian yang direncanakan memakan
waktu kurang lebih satu bulan selama bulan November 2014.
Teknik
Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner atau daftar pertanyaan
mengenai variabel yang diteliti
Dalam
pengukuran aspek pengaruh gambar kemasan rokok terhadap penjualan. Dengan
keterangan sebagai berikut.
1. Skor 5 untuk jawaban SS ( Sangat Setuju )
2. Skor 4 untuk jawaban S ( Setuju )
3. Skor 3 untuk jawaban KS ( Kurang setuju )
4. Skor 2 untuk jawaban TS ( Tidak Setuju )
5. Skor 1 untuk jawaban STS ( Sangat Tidak setuju )
Populasi
Populasi dalam penelitian oleh
warga sekitar khususnya laki-laki yang mengkonsumsi rokok. Dari banyaknya warga
yang merokok kami ambil 10 0rang sebagai responden atau sampel.
Kuesiner Penelitian
Kuesioner Penelitian
“ Pengaruh
Gambar Pada
kemasan Rokok Tehadap Penjualan “
Nama :
Usia :
Mohon diisi dengan
memberi tanda X pada jawaban yang sesuai dengan pendapat anda sendiri.
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S :
Setuju
KS :
Kurang setuju
TS :
Tidak Setuju
STS :
Sangat Tidak setuju
Hasil
Penelitian Statistik
Data Hasil
Kuesioner
Gambar ( Variabel
X )
Penjualan (
Varibel
Y )
Keterangan:
1.
1 - 10
adalah jumlah pertanyaan
2.
1 – 10 adalah jumlah
responden
3.
Gambar
( Variabel X) = Independent
4.
Penjualan (Variabel Y) = Dependent
Uji Statistik
1. Uji Frekuensi
2. Uji Validitas
3. Uji Reliabilitas
4. Uji Korelasi
5. Uji Regresi
6. Uji Normalitas
7. Uji Linieritas
8. Uji Heteroskedastisitas
9. Uji Hipotesis
Uji Frekuensi
Uji Frekuensi ialah daftar nilai data hasil kuesioner yang bisa dimasukkan
kedalam selang interval.
Langkah Uji Frekuensi :
- Lakukan copy terhadap isi pertanyaan kemudian paste di lembar SPSS
- Untuk merubah nama kolom (VAR0001) menjadi (P1) atau pertanyaan 1, maka Lakukan pengaturan di tab Data View
- Mengatur propertise atas jawaban yang dikaitkan dengan bobot nilai yang ada pada pertanyaan kuesioner
- Atur Propertise pada kolom Values seperti berikut :
Value = 1, Label (Sangat Tidak Setuju)
Value = 2, Label (Tidak Setuju)
Value = 3, Label (Kurang Setuju)
Value = 4, Label (Setuju)
Value = 5, Label
(Sangat Setuju)
- melakukan distribusi frekuensi, dengan cara klik menu Analyze > Descriptive Statistics > Frequencies
Frequency (X)
GBR FRQ X
Hasil Uji Frekuensi:
P1 ( pertanyaan 1 )orang yang menjawab Tidak Setuju
ada 3 orang atau 27,3% , yang menjawab Kurang Setuju ada 6 0rang atau 54,5%,
yang menjawab Setuju ada 1 orang atau 9,1%. Dan pertanyaan berikutnya pun
dibaca seperti itu.
Frequency
(Y)
GBRFRQ Y
Hasil
Uji Frekuensi:
P1 ( pertanyaan 1 )orang yang menjawab Tidak Setuju
ada 3 orang atau 27,3% , yang menjawab Kurang Setuju ada 6 0rang atau 54,5%, yang
menjawab Setuju ada 1 orang atau 9,1%. Dan pertanyaan berikutnya pun dibaca
seperti itu.
1.2.2
Uji Validitas
Validitas
adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin
diukur.
Langkah
Uji Validitas :
- Selanjutnya kita pindahkan atau lakukan copy dari lembar kerja microsoft excel ke lembar SPSS
- Setelah kita paste di lembar kerja SPSS, maka langkah selanjutnya yaitu melakukan uji validitas
- Pada menu SPSS pilih Analyze > Correlate > Bivariate
- Setelah itu kita pilih semua item termasuk kolom jumlah (JML) dengan cara CTR+A dan pindahkan ke sebelah kanan
- Setelah semua langkah dilakukan, maka selanjutnya kita klik tombol OK
Dari hasil analisis di dapat nilai korelasi antara skor item dengan skor tota. Nilai ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r tabel, r tabel di cari signifikan 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 10, maka didapat r table sebesar 0,631 (lihat pada lampiran tabel r). dengan perhitungan df = n-2,df=10-2=8
Berdasarkan hasil analisis di dapat nilai korelasi
untuk semua item adalah valid (lihat pada kolom yang diberi warna kuning).
Dikarenakan lebih dari 0,631. Jika ada item yang
nilainya kurang dari 0,631 maka dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut
tidak berkorelasi signifikan dengan skor total (dinyatakan tidak valid)
sehingga harus dikeluarkan atau diperbaiki
Gambar r table
Uji Korelasi
Uji korelasi untuk mengetahui kekuatan hubungan antara variabel
atau beberapa variabel. Dua variabel atau beberapa variabel dikatakan
berasosiasi jika perilaku variabel yang satu mempengaruhi variabel yang lain.
Langkah Uji
Korelasi :
- Lakukan copy terhadap kolom jumlah masing-masing variabel
- pilih menu Analyze > Correlate > Bivariate
- Pindahkan variabel X dan Y ke sebelah kanan dibagian variables , setelah itu kita klik tombol OK
- selanjutnya kita lakukan kembali analisis untuk mengetahui hubungan antara variabel independent dengan variabel Dependent
- Pindahkan variabel Y ke sebelah kanan dibagian Dependent, dan pindahkan variabel X ke sebelah kanan dibagian Independent(s), dan klik tombol Statistics kemudian ceklis pada R squared change
- klik tombol Continue dan klik tombol OK
Gambar Corelation
MODEL SUMERY
Mengacu pada
hasil tersebut maka kita harus melihat tabel koefisiensi korelasi untuk dapat
mengambil kesimpulan hubungan antar variabel tersebut, berikut tabel koefisien
korelasi :
Berdasarkan
hasil tabel diatas, diketahui bahwa besarnya korelasi antara variabel X secara
simultan terhadap variabel (Y) yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah
sebesar 0.509. Hal ini menunjukan bahwa hubungan
antara variabel tersebut bersifat sedang
Uji
signifikansi koefisien korelasi menghasilkan angka Sig. sebesar 0.113 dan lebih besar dari pada α= 0.05. (Sig. = 0.113 > 0.05). Maka
artinya Ha ditolak dan dapat disimpulkan bahwa
variabel X secara tidak simultan terhadap variabel (Y)
Uji Regresi
Analisis
regresi adalah salah satu metode untuk menentukan hubungan sebab-akibat antara
satu variabel dengan variabel(-variabel) yang lain. Analisis regresi juga bisa
dipakai secara luas untuk melakukan prediksi dan ramalan.
Langkah Uji
Regresi :
- lakukan copy terhadap jumlah total dari setiap variabel dan paste di lembar kerja SPSS
- Setelah itu kita pilih menu Analyze > Regression > Linear
- Pindahkan variabel Y ke sebelah kanan dibagian Dependent dan variabel X ke bagian Independent, setelah itu kita klik tombol Plots
- Langkah selanjutnya pada bagian Standardized Residuals Plots ceklis Histogram dan Normal probability plot, klik tombol Continue dan klik tombol OK
Pada acto
Model Summary menampilkan nilai R yang merupakan actor dari nilai koefisien
korelasi. Hasil nilai R sebesar 0,509. Hasil tersebut menjelaskan bahwa
hubungan variabel berada pada kategori
sedang. Hasil pada R Square atau yang disebut dengan Koefisiensi
Determinasi (KD) adalah 0,259% yang dapat dijelaskan bahwa hubungan variabel
Independent terhadap variabel Dependent memiliki pengaruh kontribusi sebesar
509,0% sedangkan sisanya 0,741% dipengaruhi oleh variabel lain/actor lain
diluar variabel penelitian.
Pada tabel
Anova menghasilkan nilai signifikansi yaitu 0,133 dengan syarat ketentuan, jika
Nilai Sig. < 0,05, maka model regresi adalah
linier, dan jika > 0,05 maka model regresi tidak linier. Berdasarkan
output tabel Anova diatas, diperoleh nilai Sig. = 0,133 yang berarti >
kriteria signifikan (0,05), oleh karena itu model persamaan regresi berdasarkan
data penelitian adalah tidak signifikan
artinya model regresi linier tidak memenuhi kriteria linieritas.
Pada tabel
Coefficients menghasilkan model persamaan regresi yang diperoleh dengan koefisien konstanta dan koefisien variabel yang ada di
kolom Unstandardized Coefficients B. Berdasarkan tabel ini diperoleh model
persamaan regresi : Y = 15.093 + 339 X
Uji Normalitas
Uji
normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau
mendekati distribusi normal.
Langkah Uji Normalitas
- Lakukan Copy
terhadap kolom jumlah
- Pilih menu
analyze > regression > linear
- Pindahkan variabel X pada bagian Independen dan Y ke
Dependent, pilih tombol save , ceklis underlized
- Langkah selanjutnya yaitu pilih menu analyze > non parametic test
> 1-Sample K-S
- Pindahkan variabel standardized ke bagian test variabel
list, kemudian ceklik Normal dan klik OK
Berdasarkan
tabel uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov
Test diperoleh nilai Kolmogorov Smirnov Z sebesar 0,545 dan Asymp.sig.
sebesar 0,927 > 0,05 maka dapat disimpulkan data berdistribusi Normal.
Uji Linearitas
Uji
linieritas dimaksudkan untuk menguji apakah setiap variabel mempunyai hubungan
yang linear atau tidak secara signifikan dengan variabel yang lain.
Langkah Uji
Linearitas :
- Lakukan Copy
terhadap kolom jumlah
- Pilih menu
Analyze > Compare Means > means
- Lalu pindahkan Y
ke Dependen List dan X ke Independen List > Options
- Ceklis Anova table and eta dan test
for linearity, Klik continue dan klik OK
Berdasarkan tabel diatas yang merupakan hasil penghitungan uji linieritas
dihasilkan analisis bahwa nilai signifikan 0,047 < 0,05 dan Deviation from
Linearity di dapat nilai 0,102 yang dimana > 0,05 maka dapat disimpulkan
antara variabel X dengan Y mempunyai hubungan yang linear.
Uji Heterokedastisitas
Uji Heteroskedastisitas yaitu adanya
ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi.
Adapun prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya
gejala heteroskedastisitas.
Langkah Uji
Heterokedastisitas :
- Copy jumlah total dari setiap variabel dan paste di
lembar kerja SPSS
- Pilih menu Analyze > Regression > Linear
- Pindahkan variabel X pada bagian Independen dan Y ke
Dependent, pilih tombol save , ceklis
underlized
- Pilih menu
transform > compute variable
- Pada Target Variable ketik RES_2 dan pada Numeric
Expression ketik ABS_RES(RES_1),
kemudian OK
- Pilih kembali menu Analyze > Regression > Linear dan keluarkan variabel
Y. Di bagian Dependent dan ganti/masukan
dengan RES_2
- Pilih tombol save dan hilangkan ceklis
Berdasarkan tabel diatas yang
merupakan hasil penghitungan uji heterokedastisitas dihasilkan analisis
menunjukan tidak ada gangguan heteroskedastisitas yang terjadi, dimana nilai
signifikan (sig) > 0,05 jadi secara keseluruhan variabel dalam hal ini dapat disimpulkan tidak ada masalah dalam uji
heteroskedastisitas.
Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah metode
pengambilan keputusan yang didasarkan dari analisis data, baik dari percobaan
yang terkontrol, maupun dari observasi (tidak terkontrol). Dalam statistik sebuah
hasil bisa dikatakan signifikan secara
statistik jika kejadian tersebut hampir tidak mungkin disebabkan oleh faktor
yang kebetulan, sesuai dengan batas probabilitas yang
sudah ditentukan sebelumnya.
Langkah Uji
Hipotesis :
- Copy jumlah total dari setiap variabel dan paste di
lembar kerja SPSS
- Pilih menu
analyze > regression > linear > OK
Berdasarkan hasil analisis terlihat bahwa pada kolom
Sig. pada table ANOVA nilai Sig. adalah sebesar 0.133 atau > nilai probabilitas 0.05 (sig 0.133 >
0.05), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya koefisien regresi adalah
tidak signifikan.
Jadi Gambar (variabel x) tidak berpengaruh secara
simultan dan signifikan terhadap Penjualan (variabel y).
Berdasarkan hasil penelitian secara simultan variabel
X memiliki kontribusi sebesar 0,259% dalam menjelaskan perubahan yang terjadi
pada variabel Y sedangkan sisanya sebesar 0,741 % dijelaskan oleh variabel lain di luar model.
Berdasarkan hasil penelitian secara simultan variabel
X memiliki kontribusi sebesar 0,259% dalam menjelaskan perubahan
yang terjadi pada variabel Y sedangkan sisanya sebesar 0,741 % dijelaskan oleh
variabel lain di luar model.
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel
coefficients variabel (X), secara simultan terhadap (Y) dimaksudkan untuk
menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen.
Hipotesis:
Ha = Variabel X tidak berpengaruh secara simultan
dan signifikan terhadap Y
Ho = Variabel X berpengaruh secara simultan dan
signifikan terhadap Y
Pada koefisien, uji t/parsial terlihat bahwa variabel
X secara statistik tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y yang ditunjukkan oleh nilai Sig
masing-masing lebih besar dari Alpha yaitu 0,133
Persamaan strukturalnya menjadi seperti berikut :
Y = a + b1X1 = 15.093 + 339
X
Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh gambar kemasan rokok. Dari
rumusan masalah penelitian yang diajukan, maka analisis data yang telah
dilakukan dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat
ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Ho
diterima dan Ha ditolak. Artinya koefisien regresi adalah tidak signifikan.
Jadi Gambar (variabel x) tidak
berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap Penjualan (variabel y). Semakin rendah gambar kemasan rokok maka semakin rendah pula penjualan.
2. Variabel X memiliki kontribusi sebesar 0,259% dalam menjelaskan perubahan yang terjadi pada variabel Y sedangkan
sisanya sebesar 0,741 %
dijelaskan oleh variabel lain di luar model.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian
ini, maka saran-saran sebagai pelengkap
terhadap hasil penelitian yang dapat diberikan sebagai berikut:
1. Kami mengharapkan kritikan yang membangun ke
arah perbaikan atau kesempurnaan. Agar peneliti selanjutnya bisa lebih sempurna
lagi.
2. Berhentilah merokok sebelum rokok menikmati
anda
Disusun oleh
Agus Rokhman (A3.1300006)
Ai Nur'aeni (A3.1300010)
M Barkah (A3.1300018)
Disusun oleh
Agus Rokhman (A3.1300006)
Ai Nur'aeni (A3.1300010)
M Barkah (A3.1300018)
Silakan tinggalkan komentar anda. DILARANG KERAS menyimpan link blog/web pada komentar dengan tujuan backlink, Spam.