LATAR BELAKANG
Saat ini minuman keras
seperti sudah biasa di kalangan remaja. Minuman keras banyak disalahgunakan
oleh remaja sebagai alat untuk mencari kesenangan, dianggap menjadi trend, dan
dijadikan ajang gaul dalam suatu kelompok misalnya, mereka tidak menghiraukan dampak yang
ditimbulkan dari penyalahgunaan minuman keras, kurangnya kesadaran juga
merupakan salah satu penyebab dari penyalahgunaan minuman keras.
Keterangan :
v SS : Sangat Setuju bernilai 5
v S : Setuju Bernilai 4
v KS : Kurang Setuju bernilai 3
v TS : Tidak Setuju bernilai 2
v STS : Sangat Tidak Setuju bernilai 1
1. Minuman
Keras (X)
No
|
Pertanyaan
|
Jawaban
|
||||
SS
|
S
|
KS
|
TS
|
STS
|
||
1
|
Alkohol adalah zat penekan susuan syaraf pusat meskipun dalam jumlah kecil mungkin mempunyai efek stimulasi ringan.
|
|||||
2
|
Minuman
keras dianggap sebuah trend di kalangan remaja.
|
|||||
3
|
Bir adalah minuman paling terkenal ketiga di
dunia (di belakang teh dan air putih), dan hampir semua orang.
|
|||||
4
|
Minuman yang mengandung alkohol yang bila dikonsumsi secara berlebihan dan terus menerus dapat merugikan dan
membahayakan jasmani, rohani maupun bagi kepentingan perilaku dan cara berpikir kejiwaan, sehingga akibat lebih lanjut akan mempengaruhi kehidupan keluarga
dan hubungan masyarakat sekitarnya.
|
|||||
5
|
Bir beralkohol rendah dapat digunakan sebagai anti kanker bila diminum secara teratur.
|
|||||
6
|
Manfaat yang dimiliki vodka sebagian dapat mempercantik kulit wajah maupun kepala.
|
|||||
7
|
Tuak berkhasiat menyehatkan badan karena mengandung efek menghangatkan tubuh.
|
|||||
8
|
Minuman
keras membuat remaja merasa gaul dan meningkatkan rasa pede seorang remaja.
|
|||||
9
|
Nama populer
minuman keras (miras), kamput, tomi (topi miring), cap tikus , balo
dll.
|
|||||
10
|
Kebiasaan minum-minuman keras di kalangan remaja merupakan fenomena yang sering sekali terjadi di Indonesia.
|
2.
Merusak Kesehatan dan Moral (Y)
1
|
Minuman
keras digunakan untuk menghangatkan tubuh. Tetapi yang terjadi di Negara kita
adalah minuman keras digunakan untuk berpesta sampai mabuk berat.
|
|||||
2
|
Tidak
sedikit para peminum yang sampai kondisinya kritis atau bahkan meninggal dunia.
|
|||||
3
|
Minuman
alkohol yang banyak akan mengakibatkan kerusakan hati, jantung, pangkreas dan
peradangan lambung, otot syaraf, mengganggu metabolisme tubuh, impoten, serta
gangguan seks lainnya.
|
|||||
4
|
Minuman ini dapat merusak secara permanen jaringan
otak sehingga menimbulkan gangguan daya ingatan, kemampuan penilaian,
kemampuan belajar.
|
|||||
5
|
Pengkonsumsi
minuman keras akan memudahkan perasaan seseorang tersebut mudah tersinggung.
|
|||||
6
|
Minuman
keras merusak fungsi hati, pangkreas, pencernaan, otot, darah dan tekanan
darah serta jantung.
|
|||||
7
|
Menimbulkan
gangguan terhadap ketertiban, ketentraman, dan keamanan di masyarakat.
|
|||||
8
|
Dapat
memicu tindakan yang tidak bermoral, seperti kekerasan, dan kejahatan.
|
|||||
9
|
Timbulnya efek negatif kejiwaan, seperti paranoid, pemarah dan bicara tak
terkontrol.
|
|||||
10
|
Muncul akibat ke
fungsi fisik - motorik, yaitu bicara cadel, pandangan menjadi kabur, sempoyongan, inkoordinasi motorik dan bisa sampai tidak sadarkan diri.
|
Pengujian-pengujian yang dilakukan antara lain :
1. Distribusi Frekuensi :
Dapat dilihat untuk P1 (pertanyaan 1)
Yang menjawab Kurang Setuju
jumlahnya 3 orang
Yang menjawab Setuju 22 orang
Total responden adalah
25 orang
Dapat dilihat untuk P2 (pertanyaan 2)
Yang menjawab Sangat
Tidak Setuju jumlahnya 3 orang
Yang menjawab Tidak Setuju 2 orang
Yang menjawab Kurang Setuju 11 orang
Yang menjawab Setuju 9 orang
Total responden adalah
25 orang
Dilihat dari tabel Statistic semua N berjumlah 25 sehingga valid dengan jumlah responden.
2. Uji Validitas
Tabel x :
Dari hasil analisis
didapat nilai korelasi antara skor item dengan skor total. Nilai ini kemudiankita bandingkan dengan nilai r tabel, r tabel dicari pada signifikansi 0,05
dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 25, maka didapat r tabel sebesar 0,396
(lihat pada lampiran tabel r). Dengan perhitungan df = n - 2, df = 25-2 = 23
Berdasarkan hasil
analisis di dapat nilai korelasi untuk semua item adalah valid. Dikarenakan
lebih dari 0,396. Jika ada item yang nilainya kurang dari 0,396 maka dapat
disimpulkan bahwa item-item tersebut tidak berkorelasi signifikan dengan skor
total (dinyatakan tidak valid) sehingga harus dikeluarkan atau
diperbaiki.
Jika kita mengambil
keputusan uji validitas menurut pendapat Azwar (1999) "semua item yang
mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan.
Tetapi Azwar mengatakan bahwa bila jumlah item belum mencukupi kita bisa
menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 tetapi menurunkan batas
kriteria di bawah 0,20 sangat tidak disarankan".
Maka hasil uji validitas
diatas semua item valid karena nilai uji validitas melebihi koefisiensi
korelasi minimal 0,30 atau misalnya kita ambil contoh uji validitas item 1
yaitu 0,148 > 0,30 (valid) jika hasil uji validitas < dari 0,30 maka
(tidak valid).
TABEL R
Uji Dua Arah (0.05)
Corrected Item-Total Correlation
Dari output diatas bisa
dilihat pada Corrected Item – Total Correlation, inilah nilai
korelasi yang didapat.
Nilai ini kemudian kita
bandingkan dengan nilai r tabel, r tabel dicari pada signifikansi 0,05 dengan
uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 25, maka didapat r tabel sebesar 0,396 (lihat
pada lampiran tabel r).
Dari hasil analisis dapat
dilihat bahwa untuk item 1,4,6 nilai kurang dari 0,396.
Karena koefisien
korelasi pada item P1, P4, P6 nilainya kurang dari 0,396 maka dapat disimpulkan
bahwa butir instrumen tersebut tidak valid. Sedangkan pada item-item lainnya
nilainya lebih dari 0, 396 dan dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut
valid.
Tabel y :
Dari hasil analisis
didapat nilai korelasi antara skor item dengan skor total. Nilai ini kemudian
kita bandingkan dengan nilai r tabel, r tabel dicari pada signifikansi 0,05
dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 25, maka didapat r tabel sebesar 0,396
(lihat pada lampiran tabel r). Dengan perhitungan df = n - 2, df = 25-2 = 23
Berdasarkan hasil
analisis di dapat nilai korelasi untuk semua item adalah valid. Dikarenakan
lebih dari 0,396.
Corrected Item-Total Correlation
Dari output diatas bisa
dilihat pada Corrected Item – Total Correlation, inilah nilai
korelasi yang didapat.
Nilai ini kemudian kita
bandingkan dengan nilai r tabel, r tabel dicari pada signifikansi 0,05 dengan
uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 25, maka didapat r tabel sebesar 0,396 (lihat
pada lampiran tabel r).
Dari hasil analisis dapat
dilihat bahwa untuk item 5 nilai kurang dari 0,396.
Karena koefisien
korelasi pada item P5 nilainya kurang dari 0,396 maka dapat disimpulkan bahwa
butir instrumen tersebut tidak valid. Sedangkan pada item-item lainnya nilainya
lebih dari 0, 396 dan dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid.
3. Uji Korelasi
kembali analisis untuk mengetahui hubungan antara variabel independent dengan variabel Dependent,
maka akan tampil hasil seperti dibawah ini :
Mengacu pada hasil
tersebut maka kita harus melihat tabel koefisiensi korelasi untuk dapat
mengambil kesimpulan hubungan antar variabel tersebut, berikut tabel koefisien
korelasi :
Berdasarkan hasil tabel
diatas, diketahui bahwa besarnya korelasi antara variabel (x) secara simultan
terhadap variabel (y) yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah sebesar
0.256. Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara variabel tersebut bersifat
rendah dan searah.
Uji signifikansi
koefisien korelasi menghasilkan angka Sig. sebesar 0.217 dan lebih besar
daripada α= 0.05. (Sig. = 0.217 > 0.05). Maka artinya Ho diterima dan dapat
disimpulkan bahwa variabel (x) secara simultan terhadap variabel (y)
4. Uji Reliabilitas
Tabel x :
Tabel y :
Didapatkan hasil uji reliabilitas seperti pada tabel dibawah ini :
VARIABEL
|
CRONBACH
ALPHA
|
KETERANGAN
|
X
|
0,783
|
Reliabel
|
Y
|
0,855
|
Reliabel
|
Berdasarkan Tabel diatas, dapat diketahui bahwa
dari keempat variabel diatas yaitu X dan Y diperoleh nilai Alpha Cronbach >
0,60. Hal ini berarti pertanyaan-pertanyaan tersebut Reliabel dan dapat
digunakan dalam penelitian.
KD = R2 x 100%
= 0,256 x
0,256 x 100%
= 0,065536
x 100%
= 6,5536%
Nilai koefisien korelasi sebesar 0,256 dan nilai
sig. 0.217 > 0,05 maka dapat disimpulkan Ho diterima
dan Ha ditolak.
Hubungan kedua variabel didapat hasil 6,5536% yang berarti hubungan sangat
tinggi.
6. Hipotesis Menggunakan Uji Varian Tidak Sama
Diketahui nilai Mean x adalah 34.8800% dan y adalah
39.6000%. Nilai t hitung -2,870, sig (2-tailed) atau p(t) adalah 0,006 dan
CIDifference adalah -8,02724 ≥ D ≥ -1,41276.
Maka pengambilan keputusannya, karena nilai p(t) < 0,05
dan nilai CI untuk D didalamnya terdapat nilai nol, maka Ho diterim dan Ha
ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengaruh minuman keras lebih
banyak berpengaruh pada kehidupan remaja sekarang yang diwakili oleh variabel
x.
Disusun Oleh :
Selly Putri Prameswari
Dini Septiyanti
Merry Almaisya Putriani
Silakan tinggalkan komentar anda. DILARANG KERAS menyimpan link blog/web pada komentar dengan tujuan backlink, Spam.