Di Era
globalisasi ini komunikasi merupakan salahsatu unsur yang paling penting untuk
menjalankan aktivitas sehari-hari. Di era seperti ini handphone sudah
dikembangkan lebih jauh lagi dengan menambahkan berbagai fitur baru selain
mengirim pesan dan menelepon. Dengan berbagai fitur baru tersebut terkadang
handphone saat ini memliki fitur yang ada dalam computer sekalipun seperti
membaca dokumen word, excel, ppt dll, mengirim email, browsing bahkan menonton
video streaming. Smartphone pun sekarang bisa digunakan sebagai media untuk
mencari informasi, dengan bantuan layaanan internet, bahkan kita bisa membaca
buku lewat smartphone. Bahkan sekarang Anak kecil pun sudah bisa menggunakan
smartphone.
Smartphone
dapat digunakan untuk menjadi asisten pribadi, dikarenakan alat ini dapat
menyimpan data-data penting untuk perihal bisnis maupun menjadi sebagai
pengingat apa yang harus dilakukan selanjutnya oleh si penggunanya. Smartphone
dapat masukan berbagai aplikasi untuk keperluan chat, email, telepon, media
sosial, dan hiburan. Dengan kemajuan teknologi ini juga mempengaruhi pola hidup
manusia dalam mendapatkan informasi. Saat ini semua informasi yang ada dari
belahan dunia manapun dapat dengan mudah tersebar ke seluruh penjuru dunia
dengan adanya teknologi jaringan, era digital yang menggunakan sistem internet
yang dapat membuat manusia dengan mudah dan cepat memperoleh informasi.
Dari uraian di
atas maka Kelompok kami tertarik tertarik untuk meneliti tentang “Tingkat
Kepuasan terhadap penggunaan Smartphone”.
Berikut Hasil dari Uji-Uji
Statistik yang kami dapatkan dari berbagai proses pengujian.
TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui Tingkat kepuasan
seseorang dalam penggunaan smartphone.
PROSES PENGUMPULAN DATA
Memberikan kuestioner yang berisi
20 pernyataan 10 dari variabel x dan 10 dari variabel y terhadap 24 orang responden
yang terdiri dari Anak SMA dan Mahasiswa.
Penentuan Variabel :
X : Kepuasan
Y : Penggunaan
Uji yang dilakukan :
1. DISTRIBUSI FREKUENSI
2. UJI VALIDITAS
3. UJI KORELASI
4. UJI RELIABILITAS
5. UJI KOEFISIEN DETERMINASI
6. HITUNG HIPOTESIS MENGGUNAKAN UJI VARIAN TIDAK SAMA
Data yang didapat dari Kuesioner:
Hasil dari Kuesioner Variabel X :
Keterangan : Angka 1-24 di
sebelah kiri adalah jumlah responden (dimana 1-12 ressponden mahasiswa dan
13-24 responden SMA).
P1-P2 adalah Pertanyaan yang
diajukan
Hasil dari Kuesioner Variabel Y :
Keterangan : Angka 1-24 di sebelah
kiri adalah jumlah responden (dimana 1-12 ressponden mahasiswa dan 13-24
responden SMA).
P1-P2 adalah Pertanyaan yang
diajukan
1.
Distribusi
Frekuensi
Distribusi frekuensi pada penelitian dimaksudkan untuk menjelaskan
suatu pendapat atau tanggapan responden terhadap kuesioner yang diberikan oleh
peneliti, dengan adanya tabel frekuensi maka pembaca dapat melihat seberapa
besar atau seberapa banyak responden memilih jawaban atau memberikan jawaban
terhadap pertanyaan yang ada pada kuesioner.
Tabel Hasil Uji Variabel
X:
Keterangan : Untuk
Pertanyaan ke 1 Tidak ada responden yang menyatakan “Sangat Tidak Setuju” dari
ke-24 responden atas pertanyaan yang diajukan.
Disini kami hanya menampilkan Pertanyaan 1 dan 2 saja karena
keterbatasan ruang.
Tabel Hasil Uji Variabel Y :
Keterangan : Untuk
Pertanyaan ke 1 Tidak ada responden yang menyatakan “Sangat Tidak Setuju” dan
“Tidak setuju” dari ke-24 responden atas pertanyaan yang diajukan.
Disini kami hanya menampilkan Pertanyaan 1, 2 dan 3 saja karena
keterbatasan ruang.
Cara membaca Hasil Uji Frekuensi
tersebut :
Kolom
Frekuensi menyatakan jumlah responden yang memilih pendapat pada kolom valid.
Misal Pertanyaan ke 1 pada
variable Y :
Responden yang
menyatakan Kurang Setuju berjumlah 4 orang.
Responden yang
menyatakan Setuju berjumlah 18 orang.
Responden yang
menyatakan sangat setuju berjumlah 2 orang.
1 2. Uji
Validitas
Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam
mengukur apa yang ingin dukur. Menurut Ghozali (2009) menyatakan bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur sah, atau
valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan
pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut.
Tabel Uji
Validitas :
Variabel X :
Dari hasil
analisis didapat nilai korelasi antara skor item dengan skor total. Nilai ini
kemudian kita bandingkan dengan nilai r tabel, r tabel dicari pada signifikansi
0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 24, maka didapat r tabel sebesar
0,4044 (lihat pada lampiran tabel r). Dengan perhitungan df = n - 2, df = 24-2
= 22.
Berdasarkan hasil analisis di
dapat nilai korelasi untuk semua item adalah tidak valid (lihat pada kolom jumlah)
Karena ada item yang nilainya kurang dari 0,4044 maka dapat disimpulkan bahwa
item-item tersebut tidak berkorelasi signifikan dengan skor total (dinyatakan
tidak valid) sehingga harus dikeluarkan atau diperbaiki.
Jika kita mengambil keputusan
uji validitas menurut pendapat Azwar (1999) "semua item yang mencapai
koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Tetapi
Azwar mengatakan bahwa bila jumlah item belum mencukupi kita bisa menurunkan
sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 tetapi menurunkan batas kriteria di
bawah 0,20 sangat tidak disarankan".
Maka hasil uji validitas diatas
semua item valid karena nilai uji validitas melebihi koefisiensi korelasi minimal
0,30 atau misalnya kita ambil contoh uji validitas item 1 yaitu 0,726 > 0,30
(valid) jika hasil uji validitas < dari 0,30 maka (tidak valid).
Tabel R
Variabel Y :
Dari hasil
analisis didapat nilai korelasi antara skor item dengan skor total. Nilai ini
kemudian kita bandingkan dengan nilai r tabel, r tabel dicari pada signifikansi
0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 24, maka didapat r tabel sebesar
0,4044 (lihat pada lampiran tabel r). Dengan perhitungan df = n - 2, df = 24-2
= 22.
Berdasarkan hasil analisis di
dapat nilai korelasi untuk semua item adalah tidak valid (lihat pada kolom jumlah). Dikarenakan
ada item yang nilainya kurang dari 0,4044 maka dapat disimpulkan bahwa
item-item tersebut tidak berkorelasi signifikan dengan skor total (dinyatakan
tidak valid) sehingga harus dikeluarkan atau diperbaiki.
Jika kita mengambil keputusan
uji validitas menurut pendapat Azwar (1999) "semua item yang mencapai
koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Tetapi Azwar
mengatakan bahwa bila jumlah item belum mencukupi kita bisa menurunkan sedikit
batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 tetapi menurunkan batas kriteria di bawah 0,20
sangat tidak disarankan".
Maka hasil uji validitas diatas
semua item valid karena nilai uji validitas melebihi koefisiensi korelasi
minimal 0,30 atau misalnya kita ambil contoh uji validitas item 1 yaitu 0,726
> 0,30 (valid) jika hasil uji validitas < dari 0,30 maka (tidak valid).
2. 3. Uji Realibilitas.
Uji Reliabilitas adalah data
untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Tabel Hasil
Uji Korelasi :
Variabel X :
Berdasarkan hasil
perhitungan uji reliabilitas menggunakan SPSS, dapat diketahui bahwa variabel X
diperoleh nilai Alpha Cronbach > 0,60 dalam hal ini nilai 0,734 > 0,60.
Hal ini berarti pertanyaan-pertanyaan tersebut Reliabel dan dapat digunakan
dalam penelitian.
Variabel Y :
Berdasarkan
hasil perhitungan uji reliabilitas menggunakan SPSS diatas, dapat diketahui
bahwa variabel Y diperoleh nilai Alpha Cronbach > 0,60 dalam hal ini nilai
0,721 > 0,60. Hal ini berarti pertanyaan-pertanyaan tersebut Reliabel dan
dapat digunakan dalam penelitian.
1. 4. Uji Korelasi.
Analisis Uji korelasi merupakan
teknik analisis yang termasuk dalam pengukuran hubungan yang digunakan untuk
mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel maupun lebih dari dua variabel
atau beberapa variabel. Dari teknik pengukuran hubungan tersebut terdapat dua
teknik korelasi yang sangat populer sampai sekarang, yaitu Korelasi Pearson
Product Moment dan Korelasi Rank Spearman.
Tabel Hasil uji Korelasi
Berdasarkan
hasil tabel diatas, diketahui bahwa besarnya hubungan antara variabel (X)
dengan (Y) yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah sebesar (0.438) atau
(r X Y= 0.438).
Koefisien
Korelasi (0.438) Hubungan variabel sangat rendah, nilai sig 0.032 < 0.05 Maka
artinya Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa variabel X berhubungan secara signifikan
dengan variabel Y.
1 5. Uji Koefisien Determinasi.
Dalam uji
linear berganda, Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui prosentase
sumbangan pengaruh serentak variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat untuk
itu digunakan angka-angka pada tabel model summary.
Cara menetukan Koefisien
Determinasi dengan melihat kolom R2, hasil dari analisa data SPPS.
Persamaan untuk Koefisien
Determinasi sebagai berikut
KD = R² x 100%
= 0.438x 0.438 x 100%
= 0.191844 x 100%
= 19.1844%
2 6. Uji Hipotesis
Berikut
hasil Uji Hipotesis menggunakan Excel :
1. 1. Rata-rata Respoden SMA adalah 39.08333 dan
rata-rata untuk Mahasiswa adalah 37.6666667
2.
2. Dari hasil analisis diketahui bahwa nilai t
stat = 0.798409 (t Hitung). dan nilai t critical two-tail (ttabel) = 2.09302 dan
nilai p(T=t) two tail adalah 0.4344998.
3.
3. Pengambilan Keputusan Jika
tingkat kepuasan Pengguna SMA adalah T1 dan tingkat kepuasan pengguna Mahasiswa
adalah T2, maka hipotesisnya adalah :
Tingkat
kepuasan penggunaan smartphone pada anak SMA sama dengan tingkat kepuasan
penggunaan smartphone ada Anak Mahasiswa.
Hipotesis
:
H0 : µT1 = µT2
H0 : µT1 ≠ µT2
Karena t
hitung < t tabel, nilai p(t) 0.05 maka dapat disimpulkan Ho Diterima dan Ha Ditolak.
Berikut Uji Hipotesis Varian tidak sama menggunakan SPSS :
1. Diketahui
nilai rata-rata Kepuasan(SMA) adalah 39.0833 dan rata-rata Kepuasan (Mahasiswa)
adalah 37.6667.
2. Nilai T
Hitung adalah 0.798, sig (2-tailed) atau p(t) = 0.4334 dan CIDdifference adalah
-2.29572 ≤ D ≤ 5.21906
3. Pengambilan
Keputusan
Karena nilai p(t) < 0.05 dan nilai
CI di dalamnya tidak terdapat nilai nol, maka nilai Ho diterima dan Ha ditolak.
Jadi
kesimpulannya adalah “Tingkat kepuasan penggunaan smartphone pada anak SMA
berbeda dengan tingkat kepuasan penggunaan smartphone ada Anak Mahasiswa.”
Kami membuat
penelitian ini untuk pembelajaran bersama. Kami, jadi apabila pembaca menemukan
kesalahan dan kekurangan, maka kami sarankan untuk melakukan penelitian yang lebih baik. Apabila pembaca merasa ada
kekurangan dan tidak mengerti maka pembaca dapat membaca referensi penelitian
yang secara lengkap.
Kelompok :
Beni Rosmindar
Fajar Purnama
Syarief Hidayattulloh
Silakan tinggalkan komentar anda. DILARANG KERAS menyimpan link blog/web pada komentar dengan tujuan backlink, Spam.